Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi ini dibuka pada posisi Rp 11.230 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada Rp 11.203. Namun sampai pukul 09.00 WIB, rupiah melorot hingga Rp 11.535 per dollar AS.
Dollar AS semalam waktu Indonesia bergerak naik pasca data klaim awal pengangguran yang lebih kuat dari ekspektasi. Kondisi ini menguatkan kembaloi wacana pengurangan atau tapering program stimulus Federal Reserve AS.
Menurut riset Monex Investindo Futures, kejatuhan euro akibat ketidakpastian politik di Italia juga turut menopang Greenback (julukan untuk dollar AS). Namun penguatan dollar AS diperkirakan masih akan terbatas seiring para anggota partai Demokrat dan Republik di Kongres AS, melanjutkan negosiasi anggaran untuk mencegah kejatuhan pemerintah pada 1 Oktober mendatang. Kongres juga harus segera menaikkan plafon hutang federal untuk menghindari default surat utang pada pertengahan Oktober.
Laju nilai tukar rupiah sendiri masih dalam penurunannya meski dalam dua hari terakhir menunjukkan pelemahan terbatas seiring dengan aksi jual yang juga mulai berkurang.
Riset Trust Securities juga menyatakan sentimen masih adanya potensi tapering off dan perkiraan negatif akan pembicaraan debt ceiling di bulan Oktober masih mewarnai laju rupiah. Laju rupiah masih berada di atas target support Rp 11.587 per dollar AS.
Di akhir pekan ini rupiah diproyeksikan bergerak di rentang Rp 11.537-11.594 per dollar AS (kurs tengah BI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.