Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor BBM Masih Sebabkan Defisit Neraca Perdagangan

Kompas.com - 01/10/2013, 14:05 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Meski neraca perdagangan sepanjang Agustus 2013 surplus, namun secara keseluruhan, neraca antara Januari-Agustus masih mencatatkan defisit akibat besarnya impor bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, untuk neraca perdagangan total sepanjang Januari-Agustus 2013 masih mengalami defisit 5,538 miliar dollar AS. Nilai tersebut dikontribusikan dari neraca ekspor 119,3 miliar dollar AS dan neraca impor 124,85 miliar dollar AS.

"Jadi sepanjang Januari-Agustus 2013 ini masih defisit 5,5 miliar dollar AS," kata Suryamin saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (1/10/2013).

Ia menambahkan, neraca perdagangan itu dikontribusikan dari neraca perdagangan migas yang masih defisit 8,52 miliar dollar AS. Untuk ekspornya mencapai 21,3 miliar dollar AS dan impornya 29,9 miliar dollar AS.

Untuk neraca perdagangan minyak mentah juga masih defisit 2,164 miliar dollar AS karena ekspornya 6,9 miliar dollar AS dan impornya 9,06 miliar dollar AS.

Hasil minyak defisit 16,02 miliar dollar AS karena ekspor 2,8 miliar dollar AS dan impor 18,8 miliar dollar AS. Untuk gas mengalami surplus 9,6 miliar dollar AS karena ekspornya mencapai 11,68 miliar dollar AS dan impornya 2,02 miliar dollar AS.

Sementara itu, neraca perdagangan nonmigas juga mengalami surplus 2,98 miliar dollar AS karena ekspor 97,9 miliar dollar AS dan impor 94,9 miliar dollar AS.

"Kondisi ini harus diantisipasi oleh pemerintah terutama Kementerian Perdagangan untuk bisa memperbaiki kondisi neraca perdagangannya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com