Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia: Asia Timur-Pasifik Pimpin Pertumbuhan Ekonomi Global

Kompas.com - 07/10/2013, 13:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia menyebut ekonomi Asia Timur-Pasifik memimpin pertumbuhan global, sebesar 7,1 persen pada 2013, dan diproyeksikan mencapai 7,2 persen pada 2014.

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik , Axel van Trotsenburg, dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/10/2013) mengatakan, Asia Timur-Pasifik sampai saat ini terus menjadi penggerak perekonomian global, menyumbang 40 persen dari pertumbuhan produk domestik bruto global. "Ini lebih besar dari kawasan lain manapun," ungkapnya.

Namun, Bank Dunia juga melihat pertumbuhan Asia Timur-Pasifik melambat, menyusul pergeseran orientasi perekonomian global, dari yang tadinya berorientasi ekspor, menjadi fokus kepada permintaan pasar domestik (domestic market oriantation/DMO).

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi China pada 2011 menyentuh level 9,3 persen, turun drastis pada 2012 menjadi 7,8 persen. Bank Dunia memroyeksikan pertumbuhan China pada 2013 ini di kisaran 7,5 persen.

Pergeseran orientasi menyebabkan laju investasi melambat, dan berdampak terhadap negara-negara penyalur barang-barang modal dan bahkan mentah industri ke China, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

"Inilah saatnya bagi negara-negara berkembang untuk menerapkan reformasi struktural dan kebijakan untuk mempertahankan pertumbuhan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin dan rentan," jelas Axel.

Ia menyebut, tanpa mengikutsertakan Cina, kawasan ini diharapkan tumbuh di tingkat 5,2 persen pada 2013 dan 5,3 persen pada 2014. Axel juga menengarai permintaan domestik tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan.

Namun pertumbuhan investasi mulai melambat, khususnya negara-negara besar di ASEAN termasuk Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com