Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Rp 7,6 Triliun

Kompas.com - 11/11/2013, 07:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -Meski target penerimaan negara sulit tercapai, pemerintah optimistis kondisi fiskal tahun 2013 akan tetap baik. Malah, pemerintah memperkirakan diakhir tahun nanti akan ada sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) sebesar Rp 7,6 triliun.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri, kebijakan anggaran ketat yang dipakainya, bisa memperbaiki defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2013. Tahun ini, dalam APBN-P 2013 pemerintah menargetkan jumlah pendapatan negara sebesar Rp 1.502 triliun, belanja negara sebesar Rp 1.726,2 triliun dan defisit sebesar Rp 224,2 triliun atau sekitar 2,38 persen dari PDB.

Chatib menjelaskan, meski penerimaan negara tidak bisa maksimal, pihaknya tidak hawatir Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2013 bisa jebol. Nah, supaya defisitnya tidak melebar Chatib akan menekan realisasi belanja pemerintah pusat. "Kami menargetkan defisit hingga akhir tahun akan lebih kecil yaitu 2,3 persen saja. Sehingga, kalau target itu tercapai, ada Silpa," jelasnya.

Di sisi lain, meski belanja pemerintah pusat bisa ditekan, realisasi pembiayaan akan tetap digenjot. Nah, dengan begitu, akan ada anggaran lebih karena pembiayaan tetap yaitu seebsar Rp 224,2 triliun, sedangkan defisit berkurang menjadi hanya sekitar Rp 216,6 triliun atau 2,3 persen dari PDB.

Sebelumnya, hingga akhir Oktober lalu realisasi defisit anggaran sudah mencapai Rp 139,5 triliun, atau baru sekitar 1,4 persen dari PDB. Sementara untuk realisasi pendapatan negara per 31 Oktober baru mencapai Rp 1.098,4 triliun, atau 73,1 persen dari target APBN-P. Lalu untuk realisasi belanja negara, yang teralisasi baru sebesar Rp 1.238 triliun, atau sekitar 71,7 persen dari target APBN-P.

Menurut ekonom Bank International Indonesia (BII), Juniman, bila terjadi kelebihan anggaran memang baik. Namun, hal itu menunjukkan kalau pemerintah tidak produktif, karena banyak dana yang tidak terserap untuk proyek atau kegiatan yang direncanakan dalam APBN-P 2013. Juniman melihat tujuan dari kebijakan fiskal ketat itu memang bisa menurunkan defisit neraca perdagangan, karena pertumbuhan melambat dan konsumsi juga turun.

Hanya saja, akan sangat disayangkan kalau dana yang tidak terserap itu ternyata dari pembangunan infrastruktur. Padahal infrastruktur sangat penting bagi perekonomian dalam jangka panjang. "Pemerintah seharusnya bisa tetap mengupayakan belanja untuk proyek infrastruktur tetap digenjot, tetapi belanja pegawai ditekan," katanya. (Asep Munazat Zatnika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com