Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Hijau, Nasdaq Tembus Level 4.000

Kompas.com - 27/11/2013, 07:24 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -Saham-saham di Wall Street berhasil ditutup di wilayah positif pada Selasa (26/11/2013) waktu setempat (Rabu pagi WIB), dengan indeks komposit Nasdaq berakhir di atas tingkat psikologis penting 4.000 poin untuk pertama kalinya dalam lebih dari 13 tahun.

Kenaikan terjadi karena data perumahan yang menggembirakan di AS berhasil mengalahkan sentimen konsumen yang mengecewakan.

Kedua kelompok saham unggulan (blue-chip) Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 menciptakan rekor tertinggi "intraday" sebelum merosot di akhir sesi perdagangan.

Tetapi Dow masih mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa, naik 0,26 poin atau 0,01 persen menjadi berakhir di 16.072,80.

Sementara itu, S&P 500 naik 0,27 poin atau 0,01 persen, menjadi 1.802,75, kurang lebih dua poin dari rekor penutupan tertingginya. Indeks komposit teknologi Nasdaq bertambah 23,18 poin atau 0,58 persen menjadi 4.017,75.

Joseph Greco, direktur pelaksana untuk perdagangan & penjualan di Meridian Equity Partners, mengatakan, indeks S&P 500 akan melaju lebih tinggi daripada posisi sekarang.

Dia juga memperkirakan bahwa koreksi tajam tidak akan terlihat pada tahun depan karena banyak orang berharap untuk itu, meskipun akan ada volatilitas.

Serangkaian data perumahan yang positif datang pada Selasa, memberikan dorongan untuk pasar saham.

Unit perumahan milik pribadi AS yang disahkan dengan izin mendirikan bangunan pada Oktober berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,034 juta, naik 6,2 persen dari tingkat September 974.000, kata Departemen Perdagangan. Izin bangunan terbaru adalah yang terbesar sejak Juni 2008.

Sementara itu, momentum kenaikan harga rumah AS tetap kuat pada kuartal ketiga, karena harga naik dua persen dari kuartal sebelumnya, kenaikan harga triwulanan kesembilan berturut-turut, Lembaga Pembiayaan Perumahan Federal (FHFA) melaporkan.

Secara terpisah, harga rumah keluarga tunggal AS untuk September membukukan keuntungan tahun-ke-tahun terkuat mereka sejak Februari 2006, menurut data yang dirilis oleh S&P Dow Jones Indices. Selain itu, tingkat pertumbuhan Komposit 10-Kota dan 20-Kota tahunan, keduanya tercatat sebesar 13,3 persen pada September.

Namun, kepercayaan konsumen AS keluar di bawah konsensus pasar, meskipun gagal mendorong indeks utama ke wilayah negatif. Indeks turun lagi pada November setelah penurunan tajam pada Oktober, karena warga Amerika khawatir tentang masa depan pekerjaan mereka dan prospek laba, kata Conference Board, sebuah organisasi riset swasta berbasis di New York, dalam sebuah laporan yang dirilis Selasa.

Dalam berita perusahaan, peritel perhiasan mewah Tiffany & Co. melaporkan laba kuartal ketiga yang lebih baik dari perkiraan, dan meningkatkan perkiraan labanya untuk setahun penuh. Laba bersih Tiffany pada kuartal ketiga melonjak 50 persen menjadi 94,6 juta dollar AS. Saham Tiffany naik 8,68 persen pada Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com