Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Investor Bangun Kilang, Dua Wamen ke Singapura

Kompas.com - 11/02/2014, 09:47 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (KESDM) tengah mencari investor untuk segera merealisasikan pembangunan kilang minyak.  Senin (10/2/2014) kemarin, Kementerian ESDM yang diwakili Wakil Menteri Susilo Siswoutomo; Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi KESDM Edy Hermantoro, serta Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas ESDM Mohammad Hidayat bertolak ke Singapura untuk bertemu para investor.

Selain pejabat dari ESDM, juga ikut Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro serta Kepala Badan Koordianasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar.

"Hari ini memang sedang ada road show sambil dagang, ya kita tawarkan kerjasama. Kita kerjasama untuk bangun kilang dan bukan cuma itu, tapi juga kerjasama bangun infrastrukur bidang migas. Nanti ESDM akan berikan insentif berupa pengadaan lahan dan jaminan pasokan minyak, " kata Naryanto Wagimin, Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi ESDM kepada KONTAN, Senin (10/2/2014)

Alasan dipilihnya Singapura, menurut Naryanto bahwa banyak investor asing yang bertempat tinggal negara tersebut. "Mereka itu investor potensial yang rata-rata home-based di Singapura, jadi lebih gampang dan dekat. Wamen juga tidak kasih alasan kenapa di Singapura. Tapi menurut saya harusnya pemerintah ke Timur Tengah," imbuhnya.

Ia menyatakan pemerintah saat ini memang ingin secepatnya menambah kilang tanpa menggunakan uang negara. Apalagi kondisi keuangan di Kementerian ESDM dan Kemenkeu sangat terbatas saat ini terbatas. Solusinya, tak lain dengan menggandeng investor.

Agar investor tertarik, Kemenkeu akan memberikan insentif. Begitupun dengan ESDM yang ikut memberikan insentif seperti urusan pengadaan lahan dan teknis pengadaan minyak. "ESDM tidak pernah kasih insentif apalagi untuk hilir, kita jamin saja suplainya, mau ekspor atau bagaimana pun yang penting investor bangun saja dulu kilang dan infrastrukturnya, " tambahnya.

Seperti diketahui bahwa saat ini kapasitas kilang BBM milik Pertamina hanya 1 juta bph, sedangkan kebutuhan BBM 1,5 juta bph dan membutuhkan kapasitas kilang 2 juta bph. Produksi kilang Pertamina itupun karena sudah tua kapasitas produksinya hanya sekitar 80 persen.

Saat ini, kondisi kilang yang ada belum cukup serta kalau ada pun berupa kilang-kilang tua dengan kapasitas 1-1,5 juta barel per hari. Maka Indonesia perlu penambahan kapasitas masing-masing 300.000 barel per hari. Selain itu kilang yang dibangun berskala kecil 100.000-150.000 bph, juga mesti lebih banyak lagi dibangun agar bisa mempertahankan energi nasional. (Rani Nossar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

Whats New
Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com