Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Ambil Untung Bayangi IHSG

Kompas.com - 19/02/2014, 08:09 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tekanan ambil untung investor dan pelaku pasar di perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia diproyeksikan meningkat, Rabu (19/2/2014). Pergerakan bursa Asia akan ikut memberikan sentimen atas Indeks Harga Saham Gabungan.

Pasar saham Amerika Serikat semalam waktu Indonesia bergerak variatif (mixed) pasca libur Washington Day. Indeks Dow Jones ditutup melemah 0,15 persen sementara indeks S&P 500 bergerak naik 0,12 persen.

Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka mixed. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat turun cukup dalam 0,79 persen, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat tipis 0,03 persen.

Pada pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil berbalik arah melemah 0,05 persen ke level 100,30 dollar AS per barrel, setelah tiga hari berturut-turut menguat. Bertolak belakang dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex terapresiasi 1,41 persen ke posisi 1.319 dollar AS per troy ounce.

Dari dalam negeri, menurut riset Mandiri Sekuritas, kalangan investor merealisasikan keuntungan (profit taking) dan menekan pergerakan IHSG. Sementara itu, berlanjutnya rilis laporan keuangan perusahaan tercatat (emiten) bisa menjadi katalis positif lanjutan bagi bursa domestik.

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, gagalnya penetrasi IHSG terhadap kisaran resistennya mengiringi fluktuasi yang terjadi di hampir sepanjang sesi.

"Tren naik Stoch di teritori overbought yang mulai mendatar, mengindikasikan adanya potensi peningkatan tekanan jual seiring aksi profit taking yang sudah melanda beberapa emiten. Kemunculan sinyal jual dari indicator Tom Demark juga menjadi katalis negatif. IHSG diperkirakan masih mencoba melanjutkan penetrasi resisten meski cenderung bergerak variatif melemah," paparnya.

Sejumlah saham yang direkomendasikan adalah BWPT, SMGR, KAEF, SMRA, dan MNCN. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com