"Target wholesale tahun ini sekitar 15 persen, sesuai dengan arahan Bank Indonesia (BI). Karena melihat kondisi perekonomian kita belum membaik, jadi kita cukup konservatif untuk pertumbuhan kredit tahun ini," kata Direktur Wholesale Banking PermataBank Roy A Arfandy di Jakarta, Jumat (28/2/2014).
Lebih lanjut, Roy menjelaskan dalam penyaluran kredit korporasi tahun ini perseroan akan lebih menyasar pada sektor yang ditopang pasar domestik. Sektor ini, lanjutnya, meliputi antara lain makanan dan minuman, industri penunjang makanan dan minuman, transportasi, serta logistik.
"Tapi kami juga akan masuk ke sektor energi dan infrastruktur secara selektif," ujar dia.
Roy mengungkapkan, selama tahun 2013 total penyaluran kredit PermataBank mencapai Rp 118,8 triliun. Adapun total penyaluran kredit korporasi pada periode sama mencapai Rp 57,5 triliun, hampir setengah dari total kredit yang disalurkan perseroan.
"Pertumbuhan kami cukup besar, sekitar 36 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Target kami di tahun ini separuh dari yang tahun lalu," papar Roy.
Sementara itu, total rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net PermataBank pada tahun 2013 tercatat sebesar 0,3 persen. "Cukup rendah dibandingkan bank-bank lain. Tahun ini kami akan menjaga rasio NPL sama dengan tahun lalu. Kami berharap dengan pendekatan lebih konservatif, NPL tidak naik tahun ini," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.