Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen ESDM: DKI Jakarta Maha Kaya

Kompas.com - 27/03/2014, 18:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menjamin pasokan gas untuk kebutuhan transportasi. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo bahkan menegaskan, jika PT Pertamina (Persero) tidak mampu menyalurkan 31,5 MMCFD, maka Kementerian ESDM akan menunjuk pihak lain.

Oleh karena itu, lanjut dia, pembangunan infrastruktur penyaluran gas, yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) harus ditambah. Pihak swasta seperti pengusaha yang tergabung dalam Hiswana Migas, diharapkan cepat membangun SPBG.

"Pemerintah tidak punya duit. Swasta di bawah Hiswana bisa. Pertamina harus mempercepat dan mempermudah perizinan pembangunan SPBU, SPBG, termasuk pembangunan Depo," ujar Susilo, di Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Pemda pun diharapkan aktif menambah SPBG. Setiap kabupaten/kota mempunyai dana yang bisa digunakan untuk investasi di infastruktur. "Apalagi DKI itu uangnya banyak sekali. DKI itu maha kaya kalau hanya untuk bangun fasilitas-fasilitas," imbuhnya.

Siapapun yang duduk di pemerintahan nanti tantangannya sama. Konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, adalah hal mutlak guna menekan impor. Sayangnya, pembangunan infrastruktur masih mengalami banyak kendala, beberapa adalah kepastian market dan harga gas.

Untuk lahan, SPBG tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas. Pengusaha yang sudah memiliki SPBU pun bisa membangun SPBG di situ. Selain infrastrukturnya sudah ada, operator pun lebih mudah diajari pengisian BBG.

Sembari menunggu swasta dan Pemda menambah SPBG, Susilo mengklaim saat ini Kementerian ESDM tengah menyusun roadmap kebijakan gas nasional (national gas policy), yang ditaksir rampung dalam beberapa bulan ke depan.

Hal ini akan mempermudah pemerintahan berikutnya, karena sudah ada peta pasokan gas dan pasar pun sudah jadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com