Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FAO: Harga Pangan Dunia Melonjak ke Level Tertinggi

Kompas.com - 04/04/2014, 09:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com
- Organisasi Pangan Dunia (FAO) menyatakan, harga pangan dunia pada bulan Maret 2014 melonjak ke level tertinggi hampir setahun karena faktor cuaca dan ketegangan politik di Ukraina.

Indeks harga FAO, yang mengukur perubahan harga bulanan dari sereal, produk susu, daging, dan gula, berada pada posisi 212,8 poin pada bulan Maret, naik 4,8 poin atau 2,3 persen dibandingkan bulan Februari. Angka ini yang tertinggi sejak Mei 2013.

Selain cuaca yang merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi panen, aneksasi Krimea oleh Rusia menciptakan risiko dalam pasar perdagangan gandum dan serealia.

Ekonom senior FAO Abdolreza Abbassian mengatakan, kondisi ini dikhawatirkan dapat merusak pola perdagangan. "Ketegangan politik yang kita lihat saat ini berisiko membawa kita kembali ke situasi saat Perang Dingin, dimana negara-negara menawarkan pembelian serealia tidak hanya didasarkan pada perbedaan harga, tetapi juga karena aliansi politik," kata Abdolreza seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/4/2014).

Pada bulan Maret 2014, indeks harga serealia FAO naik signifikan dalam dua bulan berturut-turut, melonjak 5,2 persen ke harga tertinggi sejak Agustus 2013 karena cuaca yang tidak menguntungkan di AS bagian tengah dan selatan, serta Brazil, sejalan dengan ketidakpastian pengiriman serealia dari Ukraina. Indeks harga gula juga mengalami peningkatan persentase tertinggi, naik 7,9 persen bulan lalu karena kekeringan di Brazil dan berkurangnya produksi tebu di Thailand.

FAO menaikkan perkiraan produksi serealia dunia menjadi 2,521 miliar metrik ton pada 2013, meningkat 6 juta metrik ton dari perkiraan sebelumnya, mencerminkan estimasi yang lebih tinggi untuk serealia dan beras. Namun, produksi gandum dunia lebih rendah menjadi 702 juta metrik ton pada 2014, turun 2 juta metrik ton dari perkiraan sebelumnya dan 2 persen lebih rendah dari rekor panen tahun lalu.

FAO memperkirakan pasokan serealia dunia menjadi 582,3 juta metrik ton pada penutupan musim panen tahun 2014, meningkat 3,8 juta metrik ton pada perkiraan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com