Menurut Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Darsono, kinerja yang baik itu salah satunya terlihat dari rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) yang masih terjaga dengan baik.
"Industri keuangan khususnya perbankan mempunyai bantalan yang cukup kuat dan daya tahan yang tinggi. Rasio kecukupan modal masih bagus dan cukup kuat. Pada tahun 2013 CAR sekitar 18 persen, sekarang sudah di atas 19 persen. Secara industri seperti itu, kinerjanya juga bagus," kata Darsono di Kantor Pusat BI, Senin (19/5/2014).
Selain CAR yang masih cukup tinggi, Darsono pun menyoroti rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang masih cenderung rendah, yakni di bawah 2 persen. Bahkan, kisaran NPL secara nett pun lebih rendah dari angka tersebut. "Intermediasi perbankan kita juga masih solid. Saat ini masih tumbuh 18,9 persen," ujar dia.
Dari sisi kredit, Darsono mengungkapkan, regulator telah memberikan arahan kepada perbankan agar penyaluran kredit berada pada kisaran 15 hingga 17 persen. Namun demikian, hingga saat ini masih ada beberapa bank yang menyalurkan kredit di atas kisaran yang telah ditentukan.
"Ada beberapa bank yang masih menargetkan kredit di atas range. Beberapa waktu lalu OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menegaskan kalau bank menyalurkan kredit lebih dari itu dan tidak didukung likuditas maka akan diarahkan untuk kembali ke target," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.