Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi Prabowo Genjot Pertumbuhan Ekonomi 10 Persen Dikritik

Kompas.com - 24/06/2014, 11:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat ekonomi Faisal Basri menyindir Prabowo Subianto, yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen, bahkan menuju 10 persen.

Menurut Faisal Basri, Prabowo dinilai kurang teliti mengamati apa yang dibutuhkan dan apa dampak dari pertumbuhan ekonomi 10 persen. Misalnya, soal penyediaan listrik. "Kalau pertumbuhan ekonomi 10 persen, maka pertumbuhan kebutuhan listriknya per tahun mencapai lebi dari 8,5 persen," kata dia ketika memandu seminar logistik IPC, di Jakarta, Selasa (24/6/2014).

"Penambahan listrik per tahun lebih dari 5.000 megawatt. Ini membutuhkan investasi sebesar 15 miliar dollar AS. Padahal kemampuan PLN hanya 5 miliar dollar AS, itu pun 80 persennya dari utang," imbuhnya.

Dia mengatakan, jika utang PLN naik, maka cost of fund akan naik. Pada akhirnya, beban PLN itu akan diteruskan ke konsumen. "Harga listrik akan naik," katanya.

Di sisi lain, dia mengapresiasi apa yang dilakukan PT Pelindo II (Persero) dalam membenahi pelabuhan. Menurutnya ini bukti nyata untuk menggenjot pertumbuhan di tengah tantangan ekonomi domestik, regional dan global yang buruk.

Faisal mengungkapkan, ekonomi dunia memang tengah rebound ditopang perbaikan Amerika Serikat, meski kuartal terakhir sedikit menurun akibat cuaca buruk. Pertumbuhan ekspor dunia diprediksi lebih tinggi dibanding tahun lalu. "Harusnya ini jadi pemicu kita untuk ikut meningkatkan ekspor," katanya.

Sementara itu, kondisi ekonomi regional juga berpengaruh. Krisis politik Jepang-Tiongkok telah menyebabkan sejumlah investor Jepang yang tadinya menyasar Tiongkok, beralih ke Indonesia. Begitu juga dengan makin memanasnya krisis di Laut China Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com