Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Jembatan Selat Sunda Dilempar ke Pemerintahan Baru

Kompas.com - 30/06/2014, 13:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) kemungkinan besar akan molor, sebab pemerintah memutuskan untuk mengkaji ulang proyek tersebut dan akan diteruskan oleh pemerintahan yang baru.

Menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Dedy Supriadi Priatna, proyek senilai tak kurang dari Rp 200 triliun itu tidak menjadi prioritas proyek yang akan diselesaikan tahun ini atau setidaknya dapat ground breaking pada Oktober mendatang.

"Diputuskan untuk bisa direstrukturisasi ulang. Artinya untuk pemerintahan baru," kata Dedy di Gedung DPR, Senin (30/6/2014).

Dedy mengungkapkan, proyek pembangunan jembatan ini diminta untuk dilakukan pengkajian ulang. Pengkajian tersebut antara lain mengenai siapa anggota konsorsium proyek. Restrukturisasi ulang tersebut diakuinya berdasarkan permintaan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung. "Lalu nanti akan dibahas lagi. Jadi saat ini belum ada kepastian," jelas Dedy.

Bulan lalu, CT memastikan diri bakal meneruskan proyek JSS. Ia mengatakan ada banyak hal yang harus diselesaikan dalam waktu 5 bulan ke depan sejak bulan Mei. Namun, lanjut dia, ia merasa harus realistis dengan singkatnya waktu, sehingga perlu disusun prioritas.

“Yang mempunyai efek besar dan mempunyai biaya kecil dan hambtan kecil itu akan diselesaikan dalam 5 bulan ini. Misalnya yang paling pokok soal JSS,” kata CT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com