"Perlambatan pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh menurunnya pertumbuhan penjualan riil kelompok makanan, minuman dan tembakau dari 17,9 persen (yoy) menjadi 7,5 persen (yoy) dan kelompok bahan bakar kendaraan dari 19,1 persen (yoy) menjadi 10,2 persen (yoy)," tulis BI dalam pernyataan resmi, Senin (11/8/2014).
Adapun perlambatan terjadi di lima kota dari 10 kota yang disurvei oleh BI. Perlambatan terbesar terjadi di kota Bandung. Ekspektasi penjualan eceran bulan Juli meningkat seiring hari raya Idul Fitri dan program diskon tengah tahun.
"Indeks penjualan eceran meningkat menjadi 177,3. Hampir seluruh kelompok komoditas diperkirakan terjadi ekspansi penjualan," kata BI.
Selain itu, survei juga mengindikasikan ekspektasi terhadap tekanan harga pada 3 bulan mendatang, yakni pada September 2014 diperkirakan menurun. Indikasi ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang sebesar 138,3, turun 11,8 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
"Penurunan tersebut diperkirakan akibat konsumsi masyarakat pasca hari raya Idul Fitri yang kembali normal. Di sisi lain, pada 6 bulan mendatang (Desember 2014), IEH diperkirakan naik didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat seiring dengan perayaan Natal dan tahun baru," papar BI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.