Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luncurkan Raja Air dan Raja Beras, RNI Tak Pasang Target Penjualan

Kompas.com - 20/08/2014, 06:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) hari ini meluncurkan produk air mineral dalam kemasan dengan merek Raja Air. Selain itu, perseroan juga meluncurkan produk beras super SLYP bermerek Raja Beras.

Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro mengatakan dengan meluncurkan kedua produk tersebut, perseroan belum memasang target penjualan secara spesifik. Yang penting, kedua produk itu diterima terlebih dahulu di pasaran.

"Belum berani menargetkan. Sesuai dengan kebutuhan konsumen saja. Sekarang penetrasi pasar dulu," kata Ismed di kantornya, Selasa (19/8/2014).

Adapun untuk pemasaran Raja Air dan Raja Beras, Ismed menjelaskan pihaknya memasarkan ke pasar modern yang sudah bekerjasama dengan RNI, seperti Rajawali Mart dan pasar swalayan modern lainnya.

Selain itu, perseroan juga akan memasarkan produk tersebut ke jaringan-jaringan pasar tradisional yang sudah bekerjasama dengan RNI. Mengenai produk Raja Air, Ismed menjelaskan pihaknya menanamkan investasi sebesar Rp 150 miliar.

RNI telah menyiapkan 100.000 galon Raja Air untuk tahun 2014. Perseroan juga menyiapkan masing-masing 25.000 kemasan untuk masing-masing jenis, antara lain ukuran gelas 330 ml, botol 600 ml, dan 1.500 ml.

Ismed menargetkan pada tahun 2017 mendatang, produk Raja Air dan Raja Beras telah mencapai kapasitas produksi maksimum di masing-masing pabrik. "Target 2017 semua kapasitas maksimum, termasuk beras kapasitas 450.000 ton," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com