Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Variatif Mencoba Menanjak

Kompas.com - 30/09/2014, 07:58 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan kembali bergerak variatif pada perdagangan Selasa (30/9/2014). Indeks mencoba menanjak didorong peluang kenaikan secara teknikal.

Pasar saham AS berbalik melemah di perdagangan awal pekan, seiring memanasnya kondisi geopolitik di Hong Kong. Koreksi dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,25 persen dan indeks S&P500 sebesar 0,25 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham juga dipengaruhi oleh konflik politik di Hongkong, Suriah, Irak dan Palestina. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,75 persen. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka menguat tipis 0,08 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga turut terkoreksi.

Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah seiring memanasnya kondisi politik nasional pasca disahkannya pemilihan kepala daerah melalui DPRD.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri langsung menggelar rapat terbatas setibanya di tanah air dini hari tadi, dari kunjungannya ke Portugal, AS dan Jepang. Pemerintahannya mengaku tengah menyiapkan plan B, yang menurutnya bisa mempertahankan pemilihan kepala daerah secara langsung.

Berdasarkan keterangan Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin plan B tersebut sedianya akan diumumkan pada hari ini.

Sementara itu, Riset Mandiri Sekuritas memperkirakan defisit neraca perdagangan akan menyentuh 431 juta dollar AS di Agustus 2014, dari 124 juta dollar AS surplus di Juli 2014. Sedangkan inflasi akan mencapai 0,31 persen (mom) di September 2014, lebih rendah dari bulan lalu 0,47 persen (mom).  Biro Pusat Statistik (BPS) sendiri akan merilis data inflasi September 2014 dan neraca perdagangan Agustus 2014 pada esok hari.

"IHSG diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks bergerak fluktuatif dan ditutup pada level 5.142. Indikator MACD masih di area konsolidasi. Hari ini indeks akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Indeks bergerak di kisaran level terendah 5.082 dan tertinggi di 5.172," tulisnya.

Beberapa saham yang direkomendasikan adalah BBRI, SMGR, CPIN, INDF dan BBNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com