Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Tarif Transaksi ATM Ditunda

Kompas.com - 30/09/2014, 10:04 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Untuk sementara waktu, nasabah perbankan bisa sedikit bernafas lega. Sebab, provider jaringan ATM Prima, ATM Bersama, ALTO, dan bank anggota sepakat menunda kenaikan tarif transaksi antarbank di mesin teller otomatis (ATM). Namun, penundaan ini hanya berlangsung sebulan. 

Hermawan Tjandra, SVP Marketing Rintis Sejahtera (ATM Prima), menuturkan, realisasi kenaikan tarif transaksi antar bank di ATM mundur dari rencana awal 1 Oktober menjadi 1 November. Alasannya, "Supaya bank punya cukup waktu untuk sosialisasi ke nasabah," jelas Hermawan kepada KONTAN, Senin (29/9/2014).

Penundaan kenaikan tarif ini juga sudah diketahui oleh bank pelaksana. Agus Hermawan R, Direktur Ritel Bank Bukopin, mengatakan, pihaknya telah menerima pemberitahuan perihal penundaan pelaksanaan kenaikan tarif transaksi ATM dari pihak ATM Bersama dan ATM Prima. "Mereka perlu sosialisasi ke perbankan dan sebaliknya, bank perlu juga sosialisasi ke nasabah", imbuh Agus.

Selain sosialisasi, provider jaringan mesin ATM pun menghitung secara cermat efek kenaikan tarif. Prediksi ATM Prima, kenaikan tarif tidak bakal menyusutkan minat nasabah melakukan kegiatan transaksi antar bank. "Pengaruh ke volume transaksi pasti ada. Tapi tidak akan terlalu signifikan," katanya.

Sejatinya, penundaan kenaikan tarif merupakan imbas dari respon Bank Indonesia (BI) yang berencana mengatur tarif transaksi antar bank di ATM. Selama ini, penentuan besaran tarif transaksi ATM merupakan wewenang bank dan provider jaringan ATM alias pelaku pasar.

Belakangan, BI berniat menentukan besaran tarif ATM lantaran dianggap terlalu tinggi. Sebagai otoritas sistem pembayaran, BI menuntut bank dan provider jaringan ATM transparan tentang tarif, termasuk sebab musabab kenaikan tarif. 

Asal tahu saja, bank dan provider jaringan ATM berniat mengerek tarif transaksi antar bank di ATM sebesar 50 persen. Ambil contoh, tarif transfer ke bank berbeda menjadi Rp 7.500 dari sebelumnya Rp 5.000 per transaksi. (Issa Almawadi)

baca juga: Ini Tarif Baru Transaksi Lintas Bank di ATM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com