Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Investor Sudah Cinta sejak Jokowi Bakal Capres

Kompas.com - 16/10/2014, 09:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat ekonomi, Lukas Setia Atmadja, melihat presiden terpilih Joko Widodo sebagai sosok yang mampu memberikan angin segar terhadap pasar keuangan Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Lukas berdasarkan kesiapan Jokowi kala diplot sebagai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan. Para pelaku pasar saat itu langsung menyambut positif mantan Wali Kota Solo tersebut.

"Waktu itu indeks naik cukup tinggi saat Jokowi mengumumkan diri sebagai calon presiden bersama calon wakil presiden Jusuf Kalla. Banyak yang bilang, ini adalah Jokowi effect," kata Lukas di Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Gambaran bahwa pelaku pasar menyukai Jokowi terlihat kala pemilu legislatif (pileg). Ketika PDI Perjuangan meraup suara 19 persen, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menuju zona merah. "Ekspektasi pasar waktu itu, PDI Perjuangan bisa meraih 25 persen, tetapi hanya 19 persen," ucap Lukas.

Sosok Jokowi dinilai dapat memimpin dengan baik dalam menciptakan perekonomian Indonesia yang lebih maju pada masa depan. Dalam hal ini, para investor saham mayoritas berniat melakukan investasi untuk jangka panjang.

"Mereka (investor) takut nilai sahamnya akan turun ke depannya. Kalau salah pilih (presiden), dan kebijakannya tidak dukung perekonomian, maka hal itu pastinya berdampak ke nilai saham," ujarnya.

Lukas pun memprediksi, jika kenaikan IHSG secara rata-rata tahunan sebesar 20 persen, maka IHSG tidak menutup kemungkinan bisa menembus angka 10.000 dalam 5 tahun ke depan.

"Kita lihat presiden terpilih Jokowi lima tahun mendatang diganggu enggak? Kalau Jokowi selamat sampai lima tahun, IHSG bisa ke level 10.000. Dalam 10 tahun terakhir, return tahunan IHSG rata-rata 20 persen. Jika menghitung itu, bukan tak mungkin IHSG bisa 10.000, bahkan lebih," katanya.

Baca juga: Freeport Berharap Kabar Baik dari Pemerintahaan Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com