Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inklusi Keuangan, Lebih dari Sekadar Mengucurkan Kredit bagi Masyarakat Miskin

Kompas.com - 23/10/2014, 14:53 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ada kesalahan persepsi dalam memandang inklusi keuangan, atau financial inclusion, yang kini tengah digencarkan oleh pemerintah.

Chief Economist Bank Mandiri, Destry Damayanti, mengungkapkan bahwa pola pikir masyarakat dan pemerintah mengenai kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang berkaitan dengan inklusi keuangan hanya sebatas pemberian dana lewat kredit mikro.

"Ternyata, mindset kita selama ini kalau bicara low income people, mereka butuh dana (lewat) kredit mikro dan sebagainya. Kalau lihat program pemerintah, lebih ke kredit usaha rakyat. Padahal, dalam kunjungan kami ke berbagai daerah, kami menemukan bahwa sebenarnya masyarakat butuh saving," ujar Destry.

Kelompok masyarakat berpenghasilan rendah tersebut tidak hanya membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman, tetapi juga produk simpanan. Menurut dia, jumlah nominal uang yang ingin disimpan oleh para MBR memang tidak besar. Namun, jika diakumulasikan dengan jumlah masyarakat Indonesia yang masih belum tersentuh layanan perbankan, nominalnya akan besar. "Mereka mungkin hanya saving Rp 10.000 per hari," tukas Destry.

Di sinilah inklusi keuangan punya potensi besar. Selain itu, Destry juga menemukan hal lain yang menarik di lapangan. Setelah terjun langsung ke masyarakat, Destry dan Bank Mandiri menemukan bahwa masyarakat miskin tidak buta teknologi.

"Mereka itu sudah cukup canggih dengan teknologi. 'Oh, kalau saya mau transfer saya bisa melalui handphone saya.' Diskusi ini, menurut kami, bagaimana di Mandiri bisa menjembatani dari demand site dan supply site, termasuk dari bisnis telepon juga, agar demand financial inclusion bisa meningkat," ujarnya.

Lebih lanjut, Destry juga mengomparasi usaha mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan di India. Menurut dia, India bisa sukses lantaran ada lompatan berupa program pemerintah yang mendukungnya. Dengan kata lain, adanya dukungan pemerintah di sektor ini merupakan hal penting.

"Financial inclusion di India bisa sukses karena ada satu jumpstart bagus, program pemerintah sebagai awal agar financial inclusion bisa punya jumpstart, lompatan yang sangat bagus. Kami mengharapkannya seperti itu. Kami memang mengharapkan, (meski) orang di bawah itu, identitas masih agak susah. Sementara mereka punya handphone. Number (nomor telepon) itu bisa jadi identitas mereka," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com