Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Cari Waktu Tepat Umumkan Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 01/11/2014, 12:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah masih belum bulat menentukan waktu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Itu sebabnya, pemerintah berharap masyarakat tidak berspekulasi mengenai waktu kenaikan harga BBM.

Menko Perekonomian Sofyan Djalil hanya menjanjikan, pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada waktu yang tepat agar tidak menimbulkan kepanikan. Dia membantah informasi yang beredar bahwa harga BBM akan naik mulai Sabtu (1/11/2014) ini. Yang pasti, kata dia, harga BBM akan naik sebelum tahun 2014 berakhir.

"Kenaikan harga BBM dan waktunya akan diinformasikan kepada masyarakat," kata Sofyan, Jumat (31/10/2014).

Sebelumnya, pemerintah menggelar rapat terbatas mengenai kenaikan harga BBM bersubsidi serta  pemberian dana kompensasi kenaikan BBM di kantor Wakil Presiden, Rabu (29/10/2014). Sumber Kontan yang ikut rapat tersebut menyatakan, pemerintah akan  menaikkan harga BBM seperti rencana semula, yakni Rp 3.000 per liter. "Waktu kenaikan tetap awal November," ujar dia.

Sofyan menambahkan, kenaikan harga BBM bersubsidi tinggal menunggu waktu. Terlebih lagi, jatah atau kuota BBM subsidi 46 juta kiloliter yang telah dipatok dalam APBN Perubahan 2014 pada tahun ini tak cukup. PT Pertamina sudah berteriak bahwa kuota BBM tahun ini akan bertambah 1,9 juta kiloliter.

Pemerintah juga masih menyiapkan pemberian bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin sebagai  kompensasi dan untuk menjaga daya beli. Rencananya, Senin (3/11/2014), Presiden Jokowi akan mengumumkan program kesejahteraan rakyat.

"Program kesejahteraan masyarakat ini untuk sementara waktu bisa dinikmati oleh masyarakat sebelum pemerintah menaikkan harga BBM," kata Puan Maharani, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.   

Dodi Arifianto, ekonom Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menilai, kenaikan harga BBM memang harus dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK untuk mengatasi defisit anggaran pemerintah. "Kenaikan harga BBM juga penting untuk mengatasi defisit neraca transaksi berjalan," katanya. (Agus Triyono, Jane Aprilyani)

Baca juga: Menteri Susi: Nelayan Kecil Tak Pernah Nikmati BBM Bersubsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com