Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Akan Keluarkan Paket Kebijakan

Kompas.com - 13/11/2014, 12:44 WIB
Tabita Diela

Penulis

 


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Dewan KomisionerOtoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad menyatakan dalam dua minggu mendatang, pihaknya akan mengeluarkan paket kebijakan baru. Kebijakan tersebut akan menyentuh perihal branchless bank, pendalaman pasar modal, dan penerapan pengawasan terintegrasi pada industri.

"OJK akan mengeluarkan paket kebijakan dalam satu, dua minggu ini. Makanya sedang disiapkan seluruhnya. Memang sangat broad-based. Ada sekitar 30-an lebih aturan baru yang saya keluarkan sekaligus saja bersamaan," tutur Muliaman di Jakarta, Rabu (12/11/2014) malam.

Muliaman menjabarkan, berbagai isi paket kebijakan tersebut akan secara tidak langsung terkait dengan isu-isu likuiditas. Hanya saja, tutur Muliaman, target utama yang disasar OJK adalah pendalaman pasar modal lewat peningkatan kualitas pengawasan industri.

"Mulai dari branchless bank, akan dikeluarkan, juga kebijakan yang lain. Termasuk juga pendalaman pasar modal. Sehingga nanti apakah secara spesifik akan meng-adress isu-isu likuiditas, memang tidak secara spesifik. Tetapi pendalaman pasar modal saya kira memang target utama peningkatan kualitas pengawasan, karena kita akan mulai menerapkan pengawasan yang terintegrasi antara induk sama anak sudah mulai diimplementasikan secara permanen dengan pedoman yang juga akan kita keluarkan," papar dia.

Sejalan dengan keinginan pemerintah, OJK juga ingin meningkatkan akses keuangan di antara masyarakat. Karena itu, paket kebijakan pun mengikutsertakan kebijakan brachless banking.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com