Indeks dollar AS kembali turun hingga dini hari tadi waktu Indonesia, walaupun data mortgage application AS membaik dari pekan lalu. Indeks saham global juga berbalik menguat setelah sempat terjatuh. Organisasi OPEC memperkirakan permintaan minyak akan turun di 2015 sehingga ada kemungkinan pemangkasan produksi. Akan tetapi belum ada reaksi dari harga minyak brent yang tadi malam kembali turun 3,9 persen.
Tekanan penguatan dollar AS berkurang di Asia tetapi itu tidak cukup untuk membawa rupiah untuk menguat. Rupiah melemah tipis dan bertahan di kisaran Rp 12.300-12.400 per dollar AS hingga kemarin sore.
Pelemahan rupiah juga sejalan dengan kenaikan imbal hasil SUN 10 tahun hingga ke 7,98 persen.
Hari ini rupiah diperkirakan mendapatkan momentum penguatan melihat indeks dollar AS yang sudah turun drastis dua hari terakhir.
"Perlu ditunggu RDG BI siang ini yang diperkirakan mempertahankan BI rate di 7,75 persen," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.