Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Investor Kakap AS Siap Tanam Modal di Sektor Maritim RI

Kompas.com - 13/01/2015, 15:18 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sepuluh investor besar asal Amerika Serikat (AS) tertarik untuk menanamkan modal mereka untuk mengembangkan sektor kemaritiman di Indonesia. Kesepuluh investor itu pun datang menemui Indroyono Soesilo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. Mereka di antaranya adalah; General Electric, Caterpillar, Cargill, dan Google.

Dengan ditemani oleh Robert Blake, Duta Besar AS untuk Indonesia mereka menanyakan proyek dan investasi apa saja yang mereka bisa lakukan untuk mengembangkan sektor maritim Indonesia. Blake mengatakan, upaya penjajakan yang dilakukan oleh perusahaan Amerika tersebut dilakukan karena Amerika ingin membantu Indonesia.

"Sepuluh perusahaan yang kami bawa sepuluh tahun terakhir ini investasinya mencapai  60 miliar dollar AS, kami tidak main- main. Akan kami pelajari dan mudah-mudahan investasi yang telah dijalankan kemarin bisa menjadi awal yang baik untuk dilanjutkan," kata Blake, Selasa (13/1/2015).

Indroyono mengatakan, dari dialog singkat yang dilakukannya dengan pengusaha Amerika tersebut diketahui bahwa perusahaan tersebut tertarik untuk berinvestasi di beberapa bidang yang akan dikembangkan Indonesia. Salah satunya di bidang pembangunan infrastruktur.

Sebagai catatan saja, Presiden Joko Widodo di masa pemerintahannya memang berencana menggeber pembangunan infrastruktur di dalam negeri secara besar-besaran. Di sektor maritim misalnya, Jokowi ingin membangun proyek tol laut guna mempercepat aliran arus barang dan orang yang selama ini masih berjalan lamban.

Ke dua, infrastruktur kelistrikan. Jokowi ingin di era pemerintahannya pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt bisa dibangun. 

Indroyono mengatakan bahwa para pengusaha Amerika yang datang ke kantornya tersebut cukup tertarik untuk ikut serta dalam pembangunan infrastruktur tersebut.

"Khususnya di bidang pelabuhan, galangan kapal, software misalnya penggunaan Google untuk penanganan ilegal fishing dan pengembangan radar pelabuhan, mereka tertarik," katanya.

Meskipun demikian, Indroyono mengatakan bahwa untuk benar-benar merealisasikan keinginan investasi mereka, investor Amerika tersebut masih menunggu realisasi perbaikan proses perizinan investasi di Indonesia.

Mereka masih menunggu hasil upaya penyatuan pengurusan izin investasi di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang rencananya akan dilakukan akhir bulan Januari ini. "Mereka nunggu perbaikan yang kami tadi sudah inventarisasi," katanya. (Agus Triyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com