"Proses distribusi untuk laporan cuaca ada dua, yaitu e-mail dan fisik. AirAsia menerima e-mail blast setiap 6 jam sekali dari BMKG. Itu yang kita pakai untuk data penerbangan," kata Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Lebih lanjut, dia mengatakan, laporan e-mail dari BMKG itu di-print oleh perusahaan, dan kemudian dimasukkan ke paket penerbangan (flight package) pilot. Menurut Sunu, hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh AirAsia.
"Laporan e-mail ini kami print dan dimasukkan ke flight package. Itu digunakan untuk setiap penerbangan kami sesuai peruntukan, sesuai waktu tersebut," ujar Sunu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapatkan fakta bahwa AirAsia baru mengambil data cuaca BMKG dalam bentuk fisik pada pukul 07.00 WIB setelah pesawat QZ8501 sudah terbang pada pukul 05.36 WIB.
"Berdasarkan laporan Kepala BMKG kepada Menteri Perhubungan (Ignasius Jonan), memang AirAsia tidak mengambil data cuaca (dari BMKG di Sidoarjo) sebelum terbang," ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/1/2014).
Baca juga:
Di Depan DPR, AirAsia Mengaku Ada Kelalaian