Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun "Runway "Ketiga, Angkasa Pura II Butuh Dana Rp 10 Triliun

Kompas.com - 26/01/2015, 12:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II siap melanjutkan pembangunan landasan ketiga di Bandar Udara (bandara) Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten pada tahun ini. Perusahaan pengelola bandara di wilayah Indonesia bagian barat itu memperkirakan proyek tersebut membutuhkan dana investasi sekitar Rp 10 triliun.

Untuk memenuhi kebutuhan dana jumbo tersebut, manajemen Angkasa Pura II merancang dua rencana. Pertama, perusahaan pelat merah itu mengajukan suntikan modal dari pemerintah berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 3 triliun.

Angkasa Pura II ingin memakai dana itu untuk membebaskan lahan bakal proyek seluas 800 hektare (ha). Perusahaan itu berencana membebaskan lahan secara bertahap. Target awal adalah membebaskan lahan 200 ha.

Rencananya, pembebasan seluruh lahan tuntas akhir tahun ini. "Lalu tahun depan kami akan mulai konstruksi dan tahun 2017 mestinya sudah bisa berfungsi," ujar Budi Karya, Direktur Utama Angkasa Pura II, pekan lalu.

Rencana kedua, Angkasa Pura II akan memakai dana internal dan mencari pinjaman perbankan untuk mencukupi kebutuhan Rp 7 triliun. Dana ini untuk mendanai proses konstruksi proyek landasan ketiga di Bandara Soekarno-Hatta hingga rampung.

Namun demikian, perseroan kemungkinan bakal mengandalkan pinjaman perbankan ketimbang dana internal. Pasalnya, saat ini mereka hanya mengantongi kas internal sekitar Rp 1,5 triliun - Rp 2 triliun.

Sekadar mengingatkan, setahun yang lalu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menunda pembangunan landasan ketiga Bandara Soekarno Hatta. Kala itu, pemerintah beralasan proyek berbiaya besar itu masih bisa ditangguhkan dengan membangun express taxi way, sebagai pengganti.

Sejak Agustus 2014, Angkasa Pura II sudah menambahkan dua landasan di bandara ini. Dus, kapasitas penerbangan yang semula 68 penerbangan per jam meningkat jadi 72 penerbangan per jam.

Patut dicatat, proyeksi dana jumbo Rp 10 triliun itu baru untuk kebutuhan satu proyek saja. Tahun ini Angkasa Pura II  juga menganggarkan dana belanja modal sekitar Rp 10 triliun. Dana tersebut untuk menyelesaikan pembangunan terminal III Soetta dan perbaikan sejumlah bandara yang mereka kelola di sejumlah daerah.

Budi mengatakan, dana itu akan digunakan untuk fungsi komersial tapi tidak mengesampingkan fungsi pelayanan publik. Rencana penggunaan dana belanja modal itu untuk mendukung strategi besar Angkasa Pura II memperoleh  pendapatan seimbang dari bisnis non areonautika, atau bisnis di luar usaha penerbangan, dan bisnis aeronautika di tahun mendatang. (RR Putri Werdiningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com