Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perbaiki Layanan, Bandara Indonesia Bisa Ditinggalkan

Kompas.com - 12/01/2015, 14:01 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik sekaligus mantan Direktur Utama Angkasa Pura II Eddie Haryoto menilai, kebijakan ASEAN Open Sky bisa membuat bandara di Indonesia ditinggalkan karena tak menarik.

Para penumpang internasional pun kata dia, bisa pindah ke bandara di negara-negara tetangga "Kalau tidak menarik, orang pindah ke bandara tetangga kita. Misalnya ada orang dari Eropa mau ke Bandung, nanti mereka bisa dari Bangkok, Kuala Lumpur, maupun Jaarta. kan kalau sekarang gateway-nya Indonesia masih Jakarta, tapi nanti enggak bisa lagi semuanya ASEAN," kata Eddie saat diwawancarai di Kantor Angkasa Pura I, Jakarta, Senin (12/1/2015).

Menurut dia, satu-satunya jalan agar bandara di tanah air tak ditinggalkan yaitu dengan cara bersaing. Artinya kata dia, pihak pengelola bandara pun harus mengembangkan bandara sedemikian rupa sehingga tak ketinggalan dari bandara lainnya.

"Bersaing dengan bandara luar negeri. Jadi harus diperbaiki karena ASEAN Open Sky itu udah head to head," kata dia.

Dia mencontohkan beberapa hal yang bisa diperbaiki sehingga bandara jadi lebih menarik. Misalnya, perpindahan atau transfer penumpangnya antar terminal lebih dipermudah.

Saat ini kata dia apabila berpindah terminal harus naik ojek atau taksi. Meski begitu menurut dia, dengan adanya masyarakat ekonomi ASEAN, akan sangat menguntungkan bandara. Pasalnya, hilir musik penumpang internasional akan semakin banyak. "Yang lebih beratnya itu maskapainya, kalau airport tidak terlalu banyak pengaruh," kata di

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com