Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Yakin Defisit Perdagangan Migas Bisa Tertutupi

Kompas.com - 03/02/2015, 13:55 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel menilai kinerja perdagangan nonmigas mengalami peningkatan signifikan selama tahun 2014. Ia yakin trend perdagangan non migas mampu menutupi defisit perdagangan di sektor migas.

“Naiknya surplus neraca perdagangan nonmigas mampu menekan defisit neraca perdagangan migas sehingga memperbaiki defisit total neraca perdagangan di tahun lalu,” ujar Rachmat Gobel pada konferensi pers hari Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Perdagangan nonmigas selama 2014 mencatat surplus sebesar 11,2 miliar dollar AS. Jika dibandingkan periode yang sama tahun 2013, angka itu mengalami kenaikan dari 8,5 miliar dollar AS.

Peningkatan surplus perdagangan itu disumbang oleh turunnya impor nonmigas sebesar 4,7 persen, lebih besar dibandingkan penurunan ekspor nonmigas sebesar 2,6 persen. Dia mengatakan, kinerja ekspor nonmigas selama 2014 didominasi sektor industri dengan kontribusi mencapai 66,6 persen.

Produk industri misalnya perhiasan atau permata (68,9 persen), bahan kimia organik (14,4 persen), kendaraan dan bagiannya (14,1 persen), dan alas kaki (6,4 persen).

Selain itu, sektor pertanian turut mengalami peningkatan sebesar 1 persen, dengan kenaikan terjadi pada produk buah-buahan (56,7 persen), produk hewani (9,8 persen), serta ikan dan udang (8,5 perse ).

Sementara di sektor pertambangan, turun signifikan sebesar 26,7 persen. Menurut Kemendag, hal itu diakibatkan karena penurunan ekspor pada produk bijih, kerak, dan abu logam (-70,7 persen), timah (-14,8 persen), dan alumunium (-4,2 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com