Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Desak Pemerintah Turunkan Harga Solar Jadi Rp 6.000 Per Liter

Kompas.com - 03/02/2015, 17:29 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah didesak oleh sejumlah fraksi di Komisi VII DPR RI untuk menurunkan harga solar dari Rp 6.400 per liter menjadi Rp 6.000 per liter.

Fraksi Gerindra adalah salah satu yang memberikan pandangan bahwa harga solar sebaiknya diturunkan menjadi Rp 6.000 per liter. Menurut Fraksi Gerindra, angka Rp 6.000 per liter tidak merugikan PT Pertamina, tetapi juga tidak membebani APBN.

Senada, Fraksi PKS dan Fraksi PKB dalam pandangannya juga meminta pemerintah untuk menurunkan harga solar menjadi Rp 6.100 per liter.

Menanggapi permintaan dari parlemen, Menteri ESDM Sudirman Said belum bisa memberikan jawaban. Menurut dia, jika solar dibanderol dengan harga Rp 6.000 per liter, maka pemerintah tidak ada ruang untuk mendapatkan cadangan.

Mendengar jawaban dari Sudirman, Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika menyela, apa yang diminta parlemen adalah penurunan harga solar. "Kita tidak bicara Rp 6.000 sebagai batas bawah. Kita minta (harga solar) diturunkan," kata Wardaya.

Anggota Komisi VII DPR-RI, Supratman Andi Agtas, menambahkan, mayoritas fraksi di Komisi VII DPR RI sependapat jika pemerintah menurunkan harga solar. Parlemen sudah sepakat untuk menaikkan alpha dari Rp 700 per liter menjadi Rp 1.000 per liter untuk solar.

"Intinya kita mau kenaikan alpha itu berpengaruh pada harga minyak. Kami berharap, semakin cepat menurunkan solar jadi Rp 6.000 per liter, semakin baik bagi rakyat," ucap Supratman.

Hingga berita ini diturunkan, pemerintah dan parlemen masih belum bersepakat soal penurunan harga solar, yang notabene masih mendapat subsidi dari negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com