Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Rp 20 Triliun untuk Desa Ditengarai Picu Konflik

Kompas.com - 14/02/2015, 14:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PAN, Viva Yoga Mauladi, pesimistis, kebijakan kucuran dana Rp 20 triliun untuk desa Indonesia akan berhasil. Dia menengarai, kebijakan tersebut malah memicu konflik horizontal.

Yoga menjelaskan, anggaran akan dipegang oleh kepala desa. Mengingat besarnya dana itu, Yoga yakin bahwa pertarungan perebutan untuk menjadi kepala desa akan semakin politis dan ketat, bahkan bukan tidak mungkin dapat berujung konflik horizontal.

"Terlebih lagi, pertarungan pilkades kental sekali dengan agama dan suku," ujar Yoga di salah satu restoran kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/2/2015).

Selain itu, Yoga juga khawatir jika alokasi dana untuk desa tersebut tak merata dan cenderung berat ke kelompok tertentu saja. Lagi-lagi hal tersebut menjadi potensi konflik horizontal. Yoga mengatakan bahwa kunci menjawab kekhawatiran tersebut ada di dua pihak, yakni pemerintah dan masyarakat desa sendiri.

Pemerintah melalui kementerian terkait dan lembaga pengawasannya harus betul-betul bekerja memastikan anggaran itu terserap adil dan merata.

Adapun bagi masyarakat desa, Yoga menilai, anggaran tersebut adalah jawaban dari protes masyarakat desa selama ini, yakni ketimpangan kesejahteraan.

Yoga berharap masyarakat desa bersiap untuk membangun desanya demi kesejahteraan mereka sendiri. "Saya yakin masyarakat desa tidak bodoh ya. Mereka pasti akan memonitor, mengawasi apa implementasinya," ujar Yoga.

Seperti diketahui, Kementerian Keuangan menambah kucuran anggaran ke desa dari Rp 9,1 triliun menjadi Rp 20 triliun. Penambahan itu untuk menggenjot pembangunan di sektor infrastruktur dan sumber daya manusia. Anggaran itu sendiri sudah disahkan DPR RI pada Jumat (13/2/2015) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com