Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi MEA, Kemendag Kumpulkan Para Pakar Ekonomi

Kompas.com - 23/02/2015, 19:23 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengumpulkan para pakar ekonomi di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (23/2/2015).

Dalam acara dialog yang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi itu, Mendag meminta para pakar ekonomi berdialog untuk memberikan masukan kepada pemerintah dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Kalau lihat tahun lalu indonesia ke ASEAN semuannya defisit hanya filipina yang surplus, tahun sebelumnya juga masih defisit. Bagaimana kita bsia masuk ke MEA, apakah indonesia bisa siap menghadapi itu?," ujar Mendag dalam dialog itu.

Dia mengakui, Indonesia saat ini masih dibanjiri barang-barang impor dari negara lain, semisalnya buah-buahan, barang elektronik, sampai mainan anak. Menurutnya, kuasa barang-barang impor itu telah menyebabkan industri dalam negeri tertekan. Bahkan, membikin tak berkembang.

Sementara itu, ekonom asal Universitas Gajah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mengusulkan agar pemerintah tak hanya mengejar target ekspor. Hal penting menyambut MEA adalah penguatan industri dalam negeri sebagai substitusi barang impor.

Berbeda dengan Tony, Ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri malah menilai negara-negara ASEAN bukan ancaman serius dalam hal perdagangan. Menurutnya, Indonesia masih bisa bersaing dan berpotensi menjadi nomor satu di ASEAN. "Tapi sektor produksinya kita harus naikkan dulu," kata dia.

Meski begitu, Faisal menilai target pemerintah menaikkan ekspor 300 persen dalam 5 tahun sangat tidak realistis. Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki acuan baru selain Nawacita yang dianggapnya sesat karena sama sekali tak realistis.

Selain Tony, dan Faisal Basri, beberapa Ekonom jempolan terlihat diacara itu. Sebut saja Ekonom CORE Hendri Saparini, dan Ekonom Indef Enny Srihartati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com