Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tembus Bandara Juanda Ditutup, Pengusaha Kargo Rugi Miliaran Rupiah

Kompas.com - 09/04/2015, 15:15 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Aktivitas logistik melalui bandara Internasional Juanda Surabaya terhambat sejak sebulan terakhir. Penyebabnya, TNI AL menutup jalan akses tembus dari terminal I ke terminal II Bandara Juanda sejak 12 Maret lalu. Jalan tersebut merupakan jalur yang digunakan untuk mengangkut logistik kargo dari terminal I ke terminal II dan sebaliknya.

Ketua Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) Jatim Henky Pratoko mengatakan, kerugian puluhan pengusaha angkutan logistik yang beroperasi di Bandara Internasional Juanda Surabaya dalam sehari bisa mencapai Rp 1 miliar.

"Ini karena akses distribusi barang tidak lancar," katanya, dikonfirmasi, Kamis (9/4/2015).

Dalam sehari, kata Henky, setidaknya ada sekitar 700 hingga 1.000 ton barang yang masuk dari Bandara Internasional Juanda Surabaya. Barang-barang tersebut difasilitasi pengangkutannya oleh 80 pengusaha kargo di Bandara Internasional Juanda. Akibatnya, banyak pengiriman logistik dari luar pulau maupun luar negeri dialihkan ke Jakarta dan Bali, bahkan sebagian ada yang mengalihkan melalui jalur laut.

Menurut Kepala Seksi Humas PT Angkasa Pura I Bandara Juanda, Andrias Yustinian, sejak ditutup akses tembus tersebut, logistik kargo diangkut melintasi runway bandara di atas pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

Belum jelas penyebab penutupan akses jalan tembus di area TNI AL tersebut. Informasi yang beredar hanya menyebutkan, penutupan karena PT Angkasa Pura melanggar kesepakatan soal jalan akses tembus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com