Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Pekan, Rupiah Kembali Diuji

Kompas.com - 27/04/2015, 09:17 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah akan diuji kekuatannya pada perdagangan awal pekan ini, Senin (27/4/2015). Proyeksi penurunan pertumbuhan perekonomian Indonesia bila terkonfirmasi akan menambah tekanan terhadap mata uang Garuda.

Indeks dollar AS semakin turun hingga perdagangan akhir pekan lalu. Data AS belum juga menunjukkan perbaikan signifikan yang bisa mengkonfirmasi harapan kenaikan suku bunga acuan. FOMC meeting yang akan diadakan esok dan disimpulkan pada Kamis dini hari diperkirakan belum memberikan sinyal tegas kenaikan suku bunga di bulan Juni mendatang.

Sementara itu Yunani akan memulai negosiasi krusial yang akan menyelamatkan negara itu dari gagal bayar dan kehabisan kas.  

Rupiah sendiri masih diuntungkan oleh pelemahan dollar AS dalam satu minggu terakhir. Minggu ini dollar AS yang diperkirakan masih melemah berpeluang membantu rupiah untuk menguat lebih dalam lagi. Di perdagangan Jumat pekan lalu, rupiah menguat bersama hampir seluruh mata uang di Asia.

Akan tetapi, menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pekan ini pasar menantikan angka PDB triwulan I/2015 yang diperkirakan masih lambat di kisaran 5 persen secara tahunan. Data tersebut akan mengkonfirmasi harapan perlambatan yang ditunjukkan oleh data konsumsi masyarakat yang turun.

"Angka pertumbuhan di bawah 5 persen YoY akan memberikan sentimen buruk bagi aliran investasi asing serta rupiah," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.

Namun, rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya untuk hari ini. Ini melihat kemungkinan dollar AS yang melemah di pasar Asia.

Pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, hingga pukul 09.00 WIB, seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda naik tips ke posisi Rp 12.919 per dollar AS dibandingka penutupan pekan lalu pada 12.922.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com