Tak hanya menerbitkan majalah dewasa, Playboy juga memproduksi pernak-pernik, fashion, dan suvenir lainnya dengan logo kepala kelinci.
Pada 2014, Playboy meraup 1,5 miliar dollar AS dari penjualan ritel di seluruh dunia. Dari jumlah itu, lebih dari sepertiga pendapatan disumbang dari China. Dengan pertimbangan itulah, Playboy akan lebih memperkuat pemasaran di negara itu.
"Dalam satu dekade terakhir, Playboy telah meraih penjualan sebesar 5 miliar dollar AS di China. Karena itu, kami mengincar pendapatan dua kali lipat dalam 10 tahun ke depan. China benar-benar menjadi pasar yang penting bagi bisnis kami," ujar Matt Nordby, Chief Revenue Officer Playboy Enterprises, sebagaimana dikutip dari CNBC, Rabu (6/5/2015).
Untuk mencapai target itu, Playboy berencana memberikan lisensi khusus selama 10 tahun kepada Handong United. Lisensi itu mencakup produksi dan distribusi.
Playboy telah hadir di China lebih dari 20 tahun lalu dengan menggandeng sejumlah perusahaan yang berbeda di negara itu sehingga Playboy kesulitan dalam menerapkan quality controls.
Dengan memberikan lisensi eksklusif kepada Handong United, Playboy berharap akan lebih maksimal dalam pengawasan serta mampu memaksimalkan distribusi hingga mencapai 3.500 jaringan dari saat ini 3.100 jaringan penjualan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.