Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkara Baru Hai Fa Segera Diajukan

Kompas.com - 05/06/2015, 22:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS
- Satuan Tugas Pencegahan dan Pemberantasan Perikanan Ilegal, Tidak Dilaporkan, dan Tidak Diatur (IUU Fishing) sedang mempersiapkan berkas perkara baru kapal MV Hai Fa. Perkara baru itu terkait sejumlah pelanggaran hukum di bidang perikanan, yakni mutu dan kesehatan ikan serta pelayaran dan kepabeanan sebagai potensi tindak pidana.

Ketua Satuan Tugas IUU Fishing Mas Achmad Santosa di Jakarta, Jumat (5/6/2015), mengemukakan, pihaknya bersama tim gabungan penanganan perkara Hai Fa sedang mempersiapkan pengajuan perkara baru MV Hai Fa. Tim gabungan yang dibentuk oleh Menteri Kelautan dan Perikanan itu terdiri dari Polri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Satgas Anti IUU Fishing, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.

"Kami dalam proses konsolidasi bukti. Pengajuan perkara baru Hai Fa akan dilakukan secepatnya," kata Mas Achmad.

Seperti diberitakan, MV Hai Fa dengan bobot 4.306 gros ton merupakan kapal pengangkut ikan terbesar yang pernah ditangkap aparat keamanan Indonesia. Penangkapan kapal dilakukan di Pelabuhan Umum Wanam, Merauke, Papua, pada 26 Desember 2014. Kapal berbendera Panama itu dilepaskan pada Senin lalu untuk kembali ke negara asalnya, Tiongkok.

Putusan Pengadilan Tinggi Maluku menguatkan putusan Pengadilan Perikanan Pengadilan Negeri Ambon. Dalam putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap itu, Zhu Nian Le, nakhoda kapal, hanya diganjar denda Rp 200 juta subsider 6 bulan kurungan. Putusan itu sama dengan tuntutan jaksa penuntut umum Kejaksaan Tinggi Maluku.

Menurut Mas Achmad, perkara baru Hai Fa akan terkait sejumlah pelanggaran hukum di bidang perikanan (mutu dan kesehatan ikan) serta pelayaran dan kepabeanan sebagai potensi tindak pidana. Selain itu, pelanggaran terkait pelepasan Hai Fa untuk berlayar kembali ke negaranya tanpa disertai dokumen pelayaran yang sah. Selain itu, alat navigasi berupa sistem pelacakan otomatis (AIS) dan sistem monitor kapal (VMS) tidak diaktifkan. AIS kapal Hai Fa dimatikan terhitung sejak 17 April 2015 dan VMS dimatikan sejak 30 April 2015.

Ketiadaan MV Hai Fa secara fisik tidak menyurutkan pemerintah untuk memproses pelanggaran hukum. "Apabila diperlukan, kami akan bekerja sama dengan pihak Interpol untuk penelusuran Hai Fa," ujarnya. (BM Lukita Grahadyarini)

baca juga: Kapal MV Hai Fa Dilepas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

Whats New
Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com