Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Loyo, Kemenhub Tunggu Asosiasi Perusahaan Penerbangan "Teriak"

Kompas.com - 29/09/2015, 16:31 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenub) belum berencana mengkaji ulang ketentuan tarif batas atas penerbangan meski nilai tukar rupiah sudah menyentuh Rp 14.800 per dollar AS.

Kemenhub mengatakan, akan melakukan evaluasi tarif batas atas bila Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) sudah teriak.

"Belum ada batasnya. Kalau Inaca sudah teriak baru kita evaluasi lagi. (Asumsi) dollar yang dipakai maskapai saat ini Rp 13.500 per dollar AS," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo di Gedung DPR-MPR RI, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Pada awal September lalu, Kemenhub sudah mengubah ketentuan tarif batas atas dan tarif batas bawah penerbangan. Keputusan itu diambil lantaran nilai tukar rupiah sudah menembus Rp 14.000 per dollar AS.

Menurut Kemenhub, tarif batas atas penerbangan dinaikan 10 persen. Alasannya, maskapai mengalami peningkatan biaya operasi karena ada kenaikan harga avtur dan kenaikan harga komponen suku cadang pesawat akibat menguatnya dollar AS.

Sementara untuk tarif batas bawah, Kemenhub justru menurunkan ketentuan menjadi 30 persen dari batas atas. Alasanya, penurunan tarif batas bawah itu dimaksudkan untuk tetap menjaga daya beli masyarakat. Dengan persentase itu, dipastikan harga tarif batas bawah akan turun meskipun tarif batas atas naik.

Suprasetyo melanjutkan, kenaikan tarif batas atas hingga 10 persen pada awal bulan September sudah memperhitungkan kurs dollar. Bahkan, dengan rupiah saat ini kata dia keungan maskapai masih aman.

"Jadi masih aman dengan rupiah hampir Rp 14.800. Antisipasi Kementerian Perhubungan jauh-jauh hari sudah diantisipasi dengan menaikkan batas atas, total operating cost-nya disesuaikan dengan kurs dolar," kata Suprasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com