Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Akan Pangkas "Flight Movement" Pesawat di Soekarno-Hatta

Kompas.com - 20/10/2015, 09:23 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bandara Internasional Soekarno-Hatta dikenal sebagai bandara yang sangat sibuk terutama di pagi dan sore hari. Di jam-jam itu, pergerakan (movement) pesawat bisa mencapai titik maksimal 72 penerbangan per jam.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai regulator berencana mengubah kebiasaan terbang di pagi dan sore hari itu dengan menurunkan pergerakan pesawat per jam hanya menjadi 60 pergerakan saja.

"(Pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta) Kaya burung, pagi pergi, sore pulang. Persis kaya burung," ujar Direktur Perhubungan Udara Suprasetyo saat ditemui usai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Dia menjelaskan, alasan rencana menurunkan pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta karena Kemenhub ingin penerbangan lebih merata di setiap jamnya baik pagi, siang, sore atau malam.

Menurut dia dengan pemerataan penerbangan itu maka kepadatan bandara bisa berkurang di pagi dan sore hari.

"Ya bebannya supaya merata aja, macam-macam kan kaitannya. Misalnya datang di bandara 36 flight di jam itu pasti penuh bandaranya," kata dia.

Kemenhub mengaku sudah berkomunikasi dengan maskapai terkait rencana tersebut. Menurut Suprasetyo tak ada masalah terkait adanya perubahan jadwal penerbangan akibat rencana tersebut.

Bahkan, dari sisi pengguna jasa transportasi udara pun diyakini tak akan terganggu.

"Sudah ke maskapai, enggak ada masalah paling bergeser 1 jam (penerbangannya). Kalau penumpang kan mencar-mencar. Kalau mau ngotot terbang, tapi enggak ada pesawatnya kan itu namanya kaya anak kecil. Kalau tersedia di jam lain ya enggak ada pilihan penumpangnya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com