Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Melambat, Menko Darmin Sebut BI Rate Harusnya Bisa Turun

Kompas.com - 03/11/2015, 09:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ruang untuk menurunkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) makin lebar, seiring dengan inflasi yang mengarah di bawah 4 persen hingga akhir tahun.

Dalam dua bulan terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks harga konsumen mencetak deflasi, masing-masing 0,05 persen pada September dan 0,08 persen pada Oktober.

“Sebetulnya dilihat dari (deflasi) itu, ada ruang untuk turunkan tingkat bunga. Kenapa BI belum menurunkan, saya juga enggak ngerti kenapa kira-kira. Dia (mungkin) masih takut sama goyang-goyang rupiah,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Jakarta, Senin (2/11/2015).

Mantan Gubernur BI itu pun menjelaskan, dengan inflasi hingga akhir tahun yang diprediksikan mencapai 3,6 persen, artinya Real Interest Rate (RIR) makin jauh. RIR ini adalah selisih antara BI rate dengan inflasi.

“Nanti akhir tahun inflas kita 3,6 persen. Padahal BI rate 7,5 persen. Selisihnya hampir 4 persen. Biasanya bedanya 1 persen,” ucap Darmin.

Lantas apa yang bisa dilihat dari RIR yang lebar ini? Darmin mengatakan, orang-orang bakal lebih senang menyimpan uang, daripada meminjam uang dari bank.

Namun yang pasti, Darmin menyerahkan sepenuhnya urusan moneter kepada Agus DW Martowardojo beserta pertimbangannya.

“Kalau impact RIR-nya 4 persen tanya BI lah. Tapi intinya adalah kenapa dia enggak turunkan juga? Karena dia melihat kurs masih ada volatile. Kalau soal The Fed, itu urusan nanti,” ucap Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com