Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2015, Tahun Ujian Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 25/11/2015, 11:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan,  tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan dan ujian bagi perekonomian Indonesia. Berbagai kinerja positif yang dicapai pada tahun sebelumnya seolah menjadi tidak terasa.

Dia mengatakan, tahun 2014 kondisi perekonomian nasional seperti inflasi, defisit berjalan cukup terkendali, bahkan mengalami penurunan.

"Tekanan terhadap stabilitas ekonomi tahun ini begitu kuat, muncul dari segala arah, dan seakan-akan sebagai sebuah dimensi konstan yang terus menerus mengikuti langkah kita," kata Agus di Jakarta, Selasa (24/11/2015) malam.

Agus memandang, berbagai tekanan yang dihadapi Indonesia tidak terlepas dari faktor terjadinya berbagai pergeseran fundamental dalam perekonomian dunia.

"Tiga variabel utama dunia terdiri dari pertumbuhan ekonomi, harga komoditas dan aliran modal ke negera berkembang, bergerak dalam arah yang berbeda paska krisis keuangan global 2008," ungkap dia.

Di samping itu, tekanan yang cukup besar juga muncul kepada ekonomi negara berkembang lain, terutama negara-negara yang bergantung pada komoditas sumber daya alam. Rusia dan Brazil yang ekspornya berbasis komoditas bahkan tengah memasuki resesi ekonomi.

"Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini juga diperkirakan menurun menjadi 3,1 persen dari sebelumnya yang mencapai 3,4 persen pada 2014," tutur Agus.

Tekanan lain juga semakin bertambah ketika otoritas moneter Tiongkok pada Agustus 2015 tanpa diduga sebelumnya melakukan devaluasi mata uang Yuan, sehingga memicu terjadinya gejolak di pasar keuangan global.

"Semua itu menyebabkan arus modal asing ke negara berkembang menurun drastis, termasuk Indonesia dan menurunkan pasokan valuta asing secara signifikan bahkan pembalikan modal asing juga menekan hampir seluruh mata uang termasuk rupiah," terang Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com