Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target, Pemerintah Buru Wajib Pajak Kakap

Kompas.com - 12/12/2015, 10:11 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Bak menggunakan jurus dewa mabuk, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen) tengah memburu setoran pajak demi memenuhi target penerimaan tahun ini.

Tak tanggung-tanggung, Ditjen Pajak memburu para wajib pajak (WP) kelas kakap. Mulai dari institusi negara, korporasi hingga konglomerat kelas kakap.

Pemilik grup usaha besar yang bergerak di bidang hotel, transportasi hingga kebun sawit berinisial PTS, termasuk yang disasar pajak.

"Dia diminta setor dulu, urusan hitungannya nanti belakangan," ungkap seorang sumber kepada Barly Haliem dari Kontan, Kamis (10/12/2015).

Tak cuma wajib pajak badan swasta, Ditjen pajak mengejar setoran dari lembaga negara dan Badan Usaha Negara (BUMN). Baru-baru ini Ditjen Pajak mendapat setoran pajak jumbo senilai
Rp 11,47 triliun.

Rupanya, setoran pajak jumbo ini berasal dari Bank Indonesia (BI). Setoran ini ditagih langsung Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Plt Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi.

Menurut Bambang, setoran pajak jumbo ini merupakan pajak penghasilan (PPh) badan dari BI. "Lebih detilnya, BI lebih tahu," ujar Bambang kepada Kontan, Rabu (9/12/2015) malam.

Menurut Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, setoran pajak sebesar itu merupakan pajak rutin BI yang dibayarkan setiap tahun.

"Lihat saja di laporan keuangan tahunan BI, kami juga bayar pajak," jawab Mirza, kepada Kontan, Kamis (10/12/2015).

Berdasarkan laporan keuangan BI tahun 2014, total kewajiban pajak bank sentral mencapai Rp 13,86 triliun.

Selain BI, kabarnya, Pertamina menjadi incaran Ditjen Pajak. Targetnya, Pertamina  bisa menyetorkan pajak sekitar Rp 10 triliun pada akhir tahun ini.

Wianda Pusponegoro, VP Corporate Communication PT Pertamina mengklaim, total setoran Pertamina meliputi deviden dan kewajiban lain termasuk pajak ke pemerintah sebagai pemegang saham merupakan terbesar dari seluruh BUMN.

"Dua tahun lalu, setoran kami saja Rp 65 triliun," ujarnya.

Sayangnya, Wianda tak bersedia membeberkan rincian tagihan setoran pajak di akhir tahun ini. "Saya harus tanya orang keuangan untuk memastikan," imbuh Wianda.

BUMN lain yang menjadi sasaran tak lain sektor perbankan. Bahkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ikut dilirik pemerintah untuk segera menyetor pajak.

Mekar Satria Utama, Direktur Penyuluhan Pelayanan Dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak optimistis target penerimaan 85 persen-87 persen dari estimasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar Rp 1.294 triliun, akan tercapai.

Selain dari reinventing, kontribusi juga datang dari revaluasi aset. Hingga kini, sudah ada 52 wajib pajak yang merevaluasi aset dengan total penerimaan pajak sebesar Rp 1,08 triliun.

Pengamat pajak Yustinus Prastowo mengatakan, Ditjen Pajak agar berhati-hati untuk menagih setoran pajak di akhir tahun ini. "Agar Ditjen Pajak tidak terkesan semena-mena menafsirkan aturan," tutur Yustinus. (Amailia Putri Hasniawati, Asep Munazat Zatnika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com