Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan dengan Thailand dan Singapura Defisit, Apa Saja yang Diimpor?

Kompas.com - 15/12/2015, 14:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mewanti-wanti pemerintah untuk melihat kemungkinan penurunan kinerja perdagangan tahun depan.

Sebab BPS mencatat pada bulan November, neraca perdagangan mencetak defisit sebesar 346,4 juta dollar AS. Itu merupakan defisit perdagangan pertama tahun ini.

“Menghadapi 2016 masih harus hati-hati juga terjadi penurunan. Kita tinggal punya satu bulan. Tapi harga komoditas internasional masih belum meningkat,” kata Suryamin, Selasa (15/12/2015).

Dilihat dari kinerja perdagangan di kawasan ASEAN saja, Indonesia mencetak defisit sebesar 148,7 juta dollar AS. Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan, sebab tahun 2016 kawasan perdagangan bebas ASEAN atau MEA mulai berlaku.

Catatan BPS, defisit neraca perdagangan intra-ASEAN dialami dengan Thailand dan Singapura, masing-masing sebesar 250,6 juta dollar AS dan 242,8 juta dollar AS.

Lantas, barang-barang apa saja yang diimpor dari kedua negara, sehingga menyebabkan Indonesia mengalami defisit perdagangan?

Berikut adalah barang-barang yang diimpor dari Thailand sepanjang November 2015.

1. Kendaraan dan bagiannya, 93,8 juta dollar AS
2. Mesin-mesin/pesawat mekanik, 103,4 juta dollar AS
3. Plastik dan barang dari plastik, 74,5 juta dollar AS
4. Gula dan kembang gula, 77,4 juta dollar AS
5. Mesin/peralatan listrik, 35,8 juta dollar AS
6. Bahan kimia organik, 13,6 juta dollar AS
7. Hasil penggilingan, 15,8 juta dollar AS
8. Karet dan barang dari karet, 11,5 juta dollar AS
9. Garam, belerang, dan kapur 11,6 juta dollar AS
10. Serat stapel buatan 9,7 juta dollar AS

Sementara itu, berikut adalah barang-barang yang diimpor dari Singapura sepanjang November 2015.

1. Mesin/peralatan listrik, 182,7 juta dollar AS
2. Mesin-mesin/pesawat mekanik, 104,4 juta dollar AS
3. Plastik dan barang dari plastik, 89,4 juta dollar AS
4. Bahan kimia organik, 112,3 juta dollar AS
5. Benda-benda dari besi dan baja, 25 juta dollar AS
6. Perhiasan/permata, 23,6 juta dollar AS
7. Kapal laut, 7 juta dollar AS
8. Besi dan baja, 17,1 juta dollar AS
9. Minyak atsiri, kosmetik wangi-wangi, 17,7 juta dollar AS
10. Berbagai produk kimia, 16,5 juta dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com