Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operator Pelabuhan Perlu Lakukan Modernisasi Peralatan secara Masif

Kompas.com - 25/01/2016, 18:38 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Operator pelabuhan di Indonesia perlu untuk segera melakukan modernisasi peralatan bongkar-muat barang secara massif untuk meningkatkan efisiensi.

Pengajar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Saut Gurning menuturkan langkah-langkah yang perlu dilakukan yakni pergantian peralatan yang sudah berumur tua, serta memilih peralatan yang memiliki kapasitas besar.

Hal lainnya yakni memilih formasi peralatan di dermaga, lapangan penumpukkan dan gudang yang efektif serta penyiapan daya dukung peralatan seperti perawatan, catu daya listrik atau bahan bakar.

"Diharapkan dengan peningkatan kapasitas dan efisiensi, operasi bongkar-muat termasuk waktu tunggu kapal dapat ditekan secara optimal. Hal ini bisa menurunkan biaya pelayaran (freight) pelayaran dan pada ujungnya menurunkan biaya logistik nasional," tulisnya, Senin (25/1/2016).

Menurut dia, untuk meningkatkan produktivitas tersebut, operator pelabuhan membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Bahkan sejumlah pihak menilai investasinya tidak dapat tertutupi oleh tarif yang dikenakan kepada pengguna jasa.

"Cara pandang seperti ini mungkin perlu diubah, sebab dengan peningkatan produksi bongkar-muat secara operasional konsekuensinya meningkatkan kuantitas atau volume potensi kargo atau kontainer yang ditangani. Hal ini berkorelasi kuat dengan peningkatan pendapatan operator pelabuhan," ujarnya.

Dia mencontohkan, rekayasa peralatan bongkar muat di Pontianak di tahun 2010-2011 berhasil memangkas waktu tunggu kapal serta kapasitas bongkar muat.

Alhasil, ada peningkatan pendapatan khususnya pendapatan terminal peti kemas.

"Jadi contoh empirik di Pontianak ini memberikan pelajaran penting bagi seluruh operator pelabuhan nasional bahwa realisasi rekayasa peralatan bongkar-muat secara nyata mengurangi berbagai persoalan operasional, menghilangkan waktu tunggu dan kongesti serta memberikan dampak komersial baik bagi operator dan pengguna jasa pelabuhan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Libur 'Long Weekend', KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Jelang Libur "Long Weekend", KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Whats New
Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Whats New
BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

Whats New
Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Whats New
BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Spend Smart
Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan 'Orang' Prabowo

Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan "Orang" Prabowo

Whats New
Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Whats New
IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

Whats New
Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Whats New
Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com