Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Nilai Evaluasi Harga BBM Terlalu Lama

Kompas.com - 25/01/2016, 20:32 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – DPR menilai periode evaluasi harga bahan bakar minyak (BBM) yang diatur pemerintah melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 4 tahun 2015 terlalu lama. Melihat tren penurunan harga minyak mentah yang berpotensi terus berlanjut, Komisi VII DPR RI mendesak pemerintah melakukan evaluasi harga BBM lebih cepat.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan Pasaribu, ditemui di sela-sela rapat kerja dengan Kementerian ESDM, pada Senin (25/1/2016). Gus mengatakan, dengan harga minyak mentah dunia saat ini seharusnya harga BBM jenis premium di kisaran Rp 5.600 hingga Rp 5.800 per liter. “Tetapi memang ada permen yang mengatakan penyesuaian tiga bulanan. Kata Pak Menteri (Sudirman Said) kan baru awal Januari lalu pemerintah menetapkan harga BBM baru. Kalau nunggu tiga bulan kan masih akan lama. Makanya kita dorong untuk lebih cepat,” kata Gus.

Dia bilang, parlemen akan mendesak Sudirman Said untuk mengubah regulasi tentang periodisasi evaluasi harga BBM. Gus mengakui memang saat ini masyarakat dan industri sudah mulai terbiasa dengan harga BBM yang berfluktuasi, meski sebetulnya menurut dia sedikit mengganggu perencanaan. “Tapi faktualnya sekarang kan harga minyak sudah sangat jauh di bawah. Ada semacam revisi atas ketentuan yang mengatur tiga bulan itu,” ujar Gus.

Sudirman Said mengatakan, apabila mengikuti perkembangan harga minyak mentah dunia saat ini, memang seharusnya ada evaluasi harga BBM. Terlebih lagi, BBM yang dijual di dalam negeri banyak di antaranya dipasok dari impor. Meski begitu, dia menuturkan pemerintah tetap akan konsisten dengan kebijakan yang sudah dikeluarkan, yakni evaluasi harga BBM ditinjau tiga bulan sekali. “Tadi sudah dibahas sebaiknya ada jangka waktu yang baik, untuk tidak melonjak-lonjak atau turun-naik terlalu sering,” ujar Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com