Studi ini digelar di 91 negara terhadap 22.000 perusahaan publik. Studi ini menyatakan meski memiliki CEO wanita memberikan banyak manfaat ekonomi, namun kenyataaannya banyak perusahaan yang masih belum mengaplikasikan keberagaman gender.
Hampir 60 persen perusahaan yang diteliti tidak memiliki anggota dewan direksi berjenis kelamin wanita. Selain itu, lebih dari 50 persen perusahaan tidak memiliki wanita yang duduk di dalam jajaran eksekutif. Tercatat hanya 5 persen yang memiliki eksekutif wanita.
"Peningkatan jumlah wanita yang duduk dalam jajaran pimpinan dari nol persen menjadi 30 persen akan memberikan 15 persen peningkatan keuntungan perusahaan," kata Marcus Noland, direktur studi tersebut.
Studi tersebut juga memberikan saran tentang kebutuhan akan pembentukan pandangan terkait pentingnya memasukkan wanita dalam jajaran manajerial, bahkan sejak dini.
Negara-negara di mana para siswi memperoleh nilai lebih tinggi dalam pelajaran matematika cenderung memiliki lebih banyak porsi untuk wanita dalam jajaran manajemen.
"Semakin besar peluangnya, maka kita akan semakin melihat (wanita) berhasil mencapai pangkat tertinggi," jelas Noland.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.