Kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan likuiditas dan penyaluran pembiayaan perbankan. (Baca : Semangat Memerangi Suku Bunga Tinggi dan Kebiasaan yang Sulit Diubah)
Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyatakan, dengan diturunkannya BI Rate dan GWM, maka hal ini memungkinkan perbankan untuk dapat mengelola likuiditasnya agar menjadi lebih baik.
Di samping itu, perbankan juga dapat melakukan penyesuaian suku bunga pinjaman.
"Penurunan BI Rate dan GWM itu akan memungkinkan bagi bank untuk mengelola likuiditasnya lebih baik dan dimungkinkan untuk melakukan penyesuaian tingkat bunga pinjaman, dan dimungkinkan untuk ekspansi kredit secara lebih baik," jelas Agus di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (22/2/2016).
Meskipun demikian, ujar Agus, ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan, yakni permintaan kredit dari dunia usaha.
Pada tahun 2015 lalu, kata dia, pertumbuhan ekonomi RI banyak didorong oleh pemerintah, baik konsumsi maupun investasi ataupun pembangunan infrastruktur pemerintah.
"Kita harapkan di 2016 ini ada domestic demand dan pertumbuhan rumah tangga yang lebih baik. Karena secara internasional pasar ekspor masih akan tertekan. Jadi penurunan BI rate dan GWM ini jadi stimulus juga bagi perbankan," ujar Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.