Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Selama Ini, BI Rate Tidak Pernah Jadi Acuan Pasar

Kompas.com - 18/04/2016, 15:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menetapkan penggunaan suku bunga acuan baru dari BI Rate menjadi BI 7-Day Reverse Repo Rate. Suku bunga acuan baru yang secara efektif diberlakukan pada 19 Agustus 2016 ini diharapkan mampu mempercepat transmisi kebijakan moneter.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati memandang, perubahan suku bunga acuan ini hanya berupa perubahan instrumen di dalam sektor moneter.

Artinya, tidak ada perubahan dalam arah kebijakan bank sentral. "BI Rate yang digunakan selama ini yang sebenarnya suku bunga acuan tidak pernah menjadi acuan di dalam pasar. Suku bunga BI Rate-nya berapa, pasarnya berapa," kata Enny di sela-sela senuah diskusi di Unika Atma Jaya, Senin (18/4/2016).

Salah satu contoh yang paling jelas, ujar Enny, adalah beberapa kali suku bunga BI Rate diturunkan. Akan tetapi, suku bunga lending rate tidak pernah mengalami penyesuian. Pada akhirnya, BI Rate tidak bisa menjadi acuan di pasar.

"Sehingga, sekarang BI mencari suatu instrumen yang lebih merefleksikan kondisi suku bunga di pasar, yakni reverse repo rate 7 hari," ungkap Enny.

Selain itu, kebijakan suku bunga acuan yang baru ini juga diharapkan membuat kebijakan BI lebih implementatif dan lebih konkrit. Sehingga, pada akhirnya tidak ada satu kesenjangan antara kebijakan dengan target-target yang ingin dicapai.

"Selama ini sektor moneter kita seolah berjalan masing-masing dengan sektor riil. Jadi mudah-mudahan dengan instrumen baru ini akan mendekatkan bauran kebijakan moneter dengan fiskal semakin ketemu," jelas Enny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

Whats New
Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Whats New
Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Whats New
Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com