JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 491 miliar pada kuartal I 2016. Capaian ini tumbuh 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 402 miliar.
Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, perolehan laba bersih pada kuartal I 2016 ini berada di atas rata-rata industri. Pasalnya, pada umumnya pada periode yang sama laba industri tumbuh melambat.
"BTN berhasil memperoleh net interest income (pendapatan bunga bersih) sebesar Rp 1,8 triliun. Perseroan juga berhasil memupuk fee based income sebesar Rp 262 miliar," kata Maryono di Jakarta, Senin (25/4/2016).
Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) perseroan tercatat tumbuh 20 persen menjadi Rp 131 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 109 triliun.
Pertumbuhan ini pun, imbuh Maryono, di atas rata-rata industri yang tumbuh 6,9 persen. Adapun aset perseroan tumbuh 19,5 persen menjadi Rp 178 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 149 triliun.
Sementara itu, rata-rata pertumbuhan aset industri mencapai 7,6 persen. Perseroan pun mencatat pertumbuhan kredit sebesar 18,9 persen menjadi Rp 143 triliun.
Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) mencapai 3,59 persen gross dan 2,34 persen nett. (Baca: BTN Bakal Jaga Marjin Bunga Bersih di Kisaran 4,87 Persen)