Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen Tuntut Produk Quaker Oats Karena Mengandung Pestisida

Kompas.com - 03/05/2016, 09:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

NEW YORK, KOMPAS.com - Para konsumen di negara bagian New York, California, dan Illinois, Amerika Serikat (AS) menuntut produk Quaker Oats yang diproduksi oleh Pepsico Inc.

Pasalnya, konsumen menyatakan produk itu telah menyalahi iklan, mengklaim Quaker Oats kemungkinan mengandung karsinogen yang tidak tercantum dalam komposisi.

Dalam dokumen pengadilan dijelaskan bahwa Quaker Oats mengandung glifosat, herbisida yang dinyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai karsinogen pada tahun lalu.

Meski demikian, Agensi Perlindungan Lingkungan (EPA) menyangkalnya dalam sebuah tinjauan. Konsumen menyatakan para petani oat menggunakan zat kimia dan bahan pengering yang disemprotkan sebelum panen.

Menurut konsumen yang menuntut, slogan "100 Persen Alami" yang dijanjikan produk tersebut beserta labelnya bersifat menjebak. "Quaker tahu bahwa konsumen mencari dan menginginkan untuk membeli produk yang betul-betul alami dan tanpa bahan kimia.

Konsumen pun bersedia membayar lebih untuk makanan yang mereka yakini alami," demikian kutipan laporan lepada pengadilan federal di Brooklyn, New York.

Konsumen menuntut Pepscico memberikan ganti rugi. Namun demikian, pihak Pepsico enggan mengomentari perkara ini.

Pada  1997 silam, produk oatmeal Quaker Oats menjadi produk makanan pertama yang diizinkan oleh Lembaga Administrasi Obat dan Makanan AS (FDA) untuk membawa pernyataan bahwa produknya sehat, menurut studi yang mempelajari pemasaran makanan sehat.

Tuntutan yang dilayangkan konsumen tersebut menyatakan bahwa citra Quaker Oats yang menampilkan potret pria Quaker dengan topi era kolonial bersifat menjebak.

Pasalnya, konsumen seakan diajak berpikir bahwa oatmeal adalah makanan lawas, namun uji yang dilakukan menemukan produk itu mengandung biosida modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com