Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Duga Inpex Incar Perpanjangan Kontrak Blok Masela Hingga 2048

Kompas.com - 12/05/2016, 18:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Inpex Corporation, kontraktor Blok Masela, menyerahkan rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) tahap I pada tahun 2019 ditanggapi dingin oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman.

Bahkan, pemerintah menduga penyerahan PoD pada 2019 mendatang sebagai upaya Inpex mendapatkan perpanjangan kontrak hingga 2048 di lapangan gas abadi, Blok Masela.

"Dia (Inpex) harus minta perpanjangan sebelum ada final investasi (pada 2025). Artinya dia tidak akan mengeluarkan duit sebelum diperpanjang (kontrak)," ujar Tenaga Ahli bidang Energi Kementerian Koordintor Maritim Haposan Napitupulu, di Kantor Kemenko Maritim di Jakarta, Kamis (12/5/2016).

Saat ini, Inpex Corporation memliki kontrak hingga 2028 di Blok Masela. Namun, dengan pengajuan PoD pada 2019, Blok Masela diperkirakan baru bisa beroperasi pada 2029.

Hal tersebut tidak lepas dari keputusan investasi akhir (Final Investment Decision/FID) yang baru akan diajukan Inpex pada pada 2025.

Pembangunan infrastruktur penunjang LNG baru akan rampung pada 2029. Perusahaan migas asal Jepang itu memiliki opsi perpanjangan kontrak 20 tahun hingga 2048 nanti.

Namun pengajuan perpanjangan kontrak itu baru bisa dilakukan 10 tahun sebelum kontrak habis yang berarti pada 2018 mendatang, tepat setahun sebelum rencana PoD diserahkan.

"Kementerian ESDM seharusnya bilang, 'oke saya tidak akan memberikan perpanjangan kalau kamu baru membangun di 2025'. Gitu doang kan itu (Blok Masela) punya kita (Indonesia), dia (Inpex) kan hanya operator saja," kata Haposan.

Sebelumnya dikabarkan, pihak Inpex sudah menyampaikan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bahwa PoD Masela baru bisa diajukan pada 2019.

Molornya pengajuan PoD Masela ini disebabkan berubahnya desain pembangunan kilang dari floating menjadi pengembangan di darat.

Akibat molornya pengajuan PoD Masela ini, maka produksi Blok Masela pun mundur menjadi tahun 2025, dari target awal 2024.

Kompas TV Proyek Migas Masela Mundur ke 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com