Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Ingatkan Kenaikan Harga Pangan Akibat La Nina

Kompas.com - 23/05/2016, 11:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mewaspadai kemungkinan harga bahan pangan melonjak pada paruh kedua 2016 mendatang. Kekhawatiran itu dipicu oleh prediksi fenomena cuaca La Nina.

Berbeda dengan fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan, La Nina akan membuat curah hujan di Indonesia lebih tinggi dibandingkan kondisi normal. La Nina diperkirakan terjadi sejak Oktober hingga Desember mendatang. Sedang puncak El Nino pada Desember 2015.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, beberapa komoditas pangan strategis perlu diwaspadai ketersediaannya hingga akhir tahun ini. Komoditas yang dimaksud antara lain adalah bawang merah, cabai, daging sapi, dan daging ayam.

Kewaspadaan itu tidak hanya menyangkut ketersediaan stok di Jakarta, tetapi juga di daerah. Terbatasnya ketersediaan komoditas tersebut di beberapa daerah akan turut mempengaruhi laju inflasi nasional.

"Jadi kuncinya ketersediaan pangan, keterjangkauan harga, dan distribusi. Itu musti dijaga," kata Agus, Jumat (20/5/2016).

Risiko lonjakan harga pangan akibat fenomena La Nina diperkirakan mempengaruhi inflasi di tahun ini. Walau ada risiko tersebut, BI masih yakin inflasi sepanjang tahun ini berada di titik rendah.  

Rendahnya inflasi di awal tahun membuat otoritas moneter memproyeksikan, laju inflasi tahun ini akan berada di titik tengah daripada targetnya,  yaitu 4 persen plus minus 1 persen.

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada April 2016, inflasi dalam basis year-on-year (yoy) tercatat masih rendah, yaitu 3,6 persen.

Angka itu jauh lebih rendah dibanding laju inflasi tahunan April 2015 yang sebesar 6,79 persen.

Sedangkan secara bulanan pada April 2016 terjadi deflasi sebesar 0,45 persen. Secara berturut-turut inflasi bulanan dari awal tahun 2016 sampai April 2016 adalah sebesar 0,51 persen, -0,09 persen, 0,19 persen, dan -0,45 persen.

Inflasi diperkirakan akan mulai beranjak naik pada Mei 2016, seiring dengan dimulainya masa puasa di awal Juni 2016. Survei BI pada pekan pertama Mei 2016 juga menunjukkan adanya tekanan inflasi di Mei 2016.

Tidak Berpengaruh

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai,  saat ini Indonesia sudah kelebihan stok bahan pangan. Oleh karena itu fenomena La Nina tidak akan banyak berpengaruh terhadap indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi.

Meski begitu, pemerintah perlu melakukan perencanaan ketersediaan bahan pangan ke depan. Dengan perencanaan yang baik sejak awal, maka risiko La Nina akan bisa teratasi. "Kalau sudah ada La Nina, impor bisa," katanya. (Adinda Ade Mustami)

Kompas TV Erupsi Bromo Picu Kenaikan Harga Sayuran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com