Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama Petani Jagung dan Pengusaha Diharapkan Membentuk Sistem Pasar Baru

Kompas.com - 16/07/2016, 14:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

MOJOKERTO, KOMPAS.com -Kerja sama antara petani jagung dengan perusahaan pakan ternak dan dengan perusahaan penyedia benih digarapkan bisa membentuk sistem pasar baru. Sebab, kerja sama seperti ini memotong rantai pasok dan menguntungkan petani.

"Terbentuk pasar baru, sistem baru, petaninya sejahtera," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat menghadiri acara panen raya jagung di Kabupaten Mojokerto, Jumat (15/7/2016).

Dalam kesempatan sama, Mentan juga menyaksikan kerja sama kemitraan antara PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) dengan petani jagung binaan PT BISI International, perusahaan benih untuk tanaman pangan dan holtikultura.

Menurut Mentan, dengan adanya kerja sama itu harga jagung di tingkat petani cukup baik karena langsung dibeli oleh perusahaan pakan ternak.

"Harga Rp 3.450 per kilogram yang dulu Rp 1.200 per kilogram di petani. Dan itu yang langsung membeli adalah perusahaan pakan," tutur Mentan.

Menurut Mentan, kedepan program kerja sama ini akan diperluas, dalam rangka menerapkan sistem pasar baru.

"Pengusaha memberi pinjaman kepada petani benih, pupuk, dan herbisida. Mengambil alih peran Pemerintah yang sebelumnya memberikan bantuan. Dan ini yang kami harapkan," kata dia.

"Jadi pemerintah cuma trigger. Setelah bergerak, kami lepas. Mereka transaksi sendiri. Ini lah yang kami harapkan," jelas Mentan. 

Penghasilan Petani vs Bupati

Mentan menilai, bila kerja sama antara pengusaha dan petani terus berjalan secara konsisten maka akan menguntungkan petani, peternak, dan pengusaha itu sendiri.

"Coba hitung 1 hektare kali 8 ton (estimasi produksi). Lalu 8 ton kali Rp 3.450 per kilogram jadi 27,6 juta. Coba, biayanya kan dibantu Pemerintah. Katakanlah biayanya 20 juta, bagi 3. Hasilnya 7 juta? Lebih tinggi dari gaji bupati. Petaninya sudah untung, peternaknya untung, pengusahanya untung. Ayam juga jangan jatuh terlalu jauh. Ini yang kami kejar," terangnya.

Sementara itu, CPI sendiri telah berkomitmen untuk membeli seluruh hasil panenan petani program kemitraan binaan BISI. Seluruh hasil panenan jagung akan dibeli oleh CPI sesuai dengan harga referensi (HPP) dari Pemerintah.

Di 2016 BISI siap untuk memperluas area program kemitraan dengan petani binaan sebesar 100.000 hektare yang tersebar dari Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan Sulawesi Selatan.

Dari rencana luasan lahan kemitraan jagung 100.000 hektare di tahun 2016 ini, Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu daerah utama tujuan program tersebut.

Kompas TV Barang Konsumsi Mulai Dominasi Impor Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com